Ragam
Mengenal Kekayaan Budaya di Tanah Besemah, dengan Berkunjung ke Situs Cagar Budaya Megalitik Batu Tigas
BAGI pengendara yang bepergian menuju Kota Pagar Alam hendak ke Kabupaten Lahat, atau sebaliknya jalur alternatif Gumay Ulu, kini menjadi pilihan karena waktu tempuh lebih cepat dibandingkan melalui jalan biasa yang melewati Jembatan Indikat dan Jembatan Lematang.
Tak hanya menjadi jalur alternatif, area Gumay Ulu yang mayoritas merupakan kebun kopi milik masyarakat, meskipun kini juga tampak kebun-kebun karet dan sawit pada musim durian menjadi surga bagi pecinta buah tersebut, karena biasanya banyak petani yang menjual durian di sepanjang jalan tersebut.
Namun, ada hal menarik lainnya, area Gumay Ulu juga merupakan kawasan megalitik di wilayah Basemah, karena terdapat sejumlah situs cagar budaya yang menyimpan berbagai artefak baik berupa, seperti arca, batu, dolmen, ukiran batu, batu datar, dan lumpang batu.
Baca Juga:
- Simak Daftar Negara dengan Utang Tertinggi di Dunia, Cek juga Posisi Indonesia
- Begini Resep Tumis Daging Brokoli yang Lezat
- LQ45 Hari Ini 24 Juni 2025 Ditutup Naik ke 764,41 Poin, UNVR Paling Perkasa
Salah satunya, Situs Cagar Budaya Megalitik Batu Tigas, di Desa Rindu Hati, Gumay Ulu, Lahat.
Dalam kompleks situs Batu Tigas yang berlokasi tepat di tepi jalan alternatif Lahat ke Pagar Alam, tepat di sebelah kanan, di dalam pagar ada setidaknya enam batu megalitik dengan beragam bentuk.

Tak hanya itu, ternyata di luar pagar juga terdapat dua batu megalit juga hasil pahatan masyarakat di masa purbakala, tampak duduk.
"Itu kenapa patungnya gak masuk dalam pagar ini," kata Muhammad seorang anak yang berkunjung ke situs Cagar Budaya Batu Tigas, Selasa (24/6/2025).
Ia mengaku takjub menyaksikan langsung batu-batu dengan beragam bentuk.
Selama ini, paling nonton di Youtube atau lihat foto, ini bisa pegang langsung batu-batu megalit ini, ujar dia.
Negeri 1000 Megalitik
Kawasan Besemah, mencakup wilayah di Kabupaten Lahat, Kota Pagar Alam, dan Kabupaten Empat Lawang, diungkap para peneliti merupakan area terdapat ribuan peninggalan megalitik.

Beragam bentuk peninggalan megalitik tersebut berusia lebih dari 3.000 tahun, hal itu membuktikan tingginya beradaban manusia pada masa purbukala tersebut.
Tak hanya, menyebar di Kawasan Gumay Ulu, Kota Pagar Alam juga menjadi wilayah yang banyak ditemukan situs cagar budaya Megalitik, baik yang kini telah secara khusus dijadikan destinasi wisata maupun berada di kebun kopi dan sawah serta permukiman masyarakat.
Setidaknya kini ada sekitar 53 situs megalitik di wilayah Kota Pagar Alam, Kabupaten Empat Lawang dan Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan ini.
Baca Juga:
- Sosok di Balik Kopi Tuku, Andanu Prasetyo Masuk Daftar 40 Fortune Indonesia Under 40
- Saham EBT Bisa jadi 'Hidden Gem' Baru di Bursa
- Hari PRT Sedunia: Masyarakat Sipil Desak Janji Pengesahan RUU PPRT 1 Agustus 2025
Secara khusus untuk Cagar Budaya Megalitik di Desa Rindu Hati, Kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat, tergolong yang baru ditetapkan karena diawali penemuan sebuah arca manusia dalam kondisi utuh di bekas kebun kopi pada akhir 2020.
Arca tersebut, memiliki tinggi sekitar 70 cm, dengan ciri khas kepala seperti memakai topi dan lengan yang menunjukkan garis baju berlengan pendek. Posisi tubuhnya menghadap ke barat dengan kepala menoleh ke kiri.
Temuan ini menunjukkan bahwa Desa Rindu Hati memiliki nilai arkeologis tinggi dan menjadi bagian penting dari warisan budaya megalitik di Dataran Tinggi Besemah.(Nila Ertina)