Ekonomi dan UMKM
OJK Sumsel: Kinerja Perbankan Syariah Pesat di Tengah Paradoks
PALEMBANG, WongKito.co - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Selatan (OJK), Arifin Susanto menilai perkembangan bank syariah di daerah tersebut cukup pesat, hanya saja penting untuk meliterasi masyarakat agar mampu mendorong perkembangan secara signifikan.
"Di tengah paradoks perbankan syariah, sebenarnya terjadi perkembangan yang mengembirakan, khusus di Sumsel menunjukan kinerja yang pesat dengan aset mencapai Rp20,04 triliun per Oktober 2025," kata dia, saat menggelar kegiatan Ngobrol Santai Pengembangan Keuangan Syariah dan UMKM di Sumatera Selatan Bersama, Rabu (24/12/2025).
Meskipun belum signifikan, jika dibandingkan dengan populasi masyarakat muslim, Arifin mengungkapkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah terus meningkat.
Baca Juga:
- Cek Cara Daftar dan Syarat Sertifikat Halal Gratis untuk UMK
- 5 Tips Staycation Seru yang Hemat Biaya dan Berkesan
- 5 Tips Staycation Seru yang Hemat Biaya dan Berkesan
Namun, jika dibandingkan dengan penduduk muslim di Indonesia, sebenarnya potensi keuangan syariah yang sangat besar, realitas menunjukan potensi besar tersebut belum sepenuhnya dapat terkonversi menjadi kekuatan ekonomi yang nyata, tambah dia.
Dia menjelaskan secara nasional total aset perbankan syariah mencapai Rp1.028 triliun dengan pangsa pasar nasional sekitar 7,4 persen.
Data tersebut menurut dia menunjukan pemahaman masyarakat terhadap prinsip-prinsip keuangan syariah sudah relatif memadai dengan persentase tingkat Literasi Keuangan Syariah mencapai 43,42%, dan tingkat Inklusi masih di kisaran 12-13%.
Baca Juga:
- Hoaks: Banner Peresmian ASN PPPK Paruh Waktu pada 30 Desember 2025, Cek Faktanya Yuk!
- Pembangkit Hantu, Harga Mahal Transisi Energi yang Inefisien
- Simak 15 Teknologi Baru Ini Akan Kuasai Dunia Tahun 2027
Sehingga hal itu, menjadi paradoks karena sektor keuangan syariah ini memiliki potensi yang besar dalam beberapa dekade terakhir.
Dari sekenario ini Arifin menjelaskan strategi literasi keuangan syariah perlu untuk di pahami sehingga dapat mendorong potensi di sektor keuangan berbasis syariah.
“Saya itu punya keinginan nanti di Kota Palembang ini kita mengadakan acara besar dengan aktivitas transaksi berbasis syariah di acara itu,” ungkapnya.(Miftahur Rizki)

