Pemerintah Mempertimbangkan Hilirasasi Sawit

Pemerintah Mempertimbangkan Hilirasasi Sawit (Ist)

Jakarta, Wongkito.co - Pemerintah mempertimbangkan hilirsasi hasil perkebunan sawit, mengingat posisi tawar Indonesia di pasar internasional masih dirasakan lemah. 

Meskipun ekspor minyak kelapa sawit Indonesia mengalami lonjakan sebesar 55,10%, mencapai US$28,6 miliar atau sekitar Rp447 triliun (kurs Rp15.628) Walaupun demikian. Selasa, 27 februari 2024.

Dalam menghadapi tantangan ini, pemerintah Indonesia kini tengah mempertimbangkan strategi hilirisasi, fokus pada peningkatan nilai tambah melalui pengolahan minyak kelapa sawit mentah menjadi produk bernilai tinggi.

Hilirisasi diharapkan dapat memberikan dampak positif melalui peningkatan nilai tambah, Dengan fokus pada peningkatan nilai tambah melalui pengolahan minyak kelapa sawit mentah menjadi produk bernilai tinggi, Indonesia berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi dari sumber daya alamnya. 

Hilirisasi dapat memberikan dampak positif yang signifikan, termasuk peningkatan nilai tambah produk, pengurangan impor, dan penguatan perekonomian nasional.

"Petani harus menjual produknya dengan harga tinggi, sama tinggi dengan tanaman sawit yang berasal dari perkebunan besar", ujar Menteri Perindustrian Indonesia Periode 2014–2016, Saleh Husin, dilansir ui.ac.id, Senin, 26 Februari 2024.

Hilirisasi produk sawit memberikan potensi penambahan devisa negara sebesar US$7 miliar per tahun atau sekitar Rp109,3 triliun, melalui pengurangan ekspor produk hulu sebesar 5% dan peningkatan ekspor produk hilir sebesar 15% memberikan gambaran positif. 

Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan negara melalui ekspor, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang pertumbuhan industri pengolahan di dalam negeri.

Langkah-langkah konkret dalam implementasi strategi hilirisasi dapat mencakup investasi dalam fasilitas pengolahan, peningkatan kapasitas riset dan inovasi, serta pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas di sektor ini. 

Baca juga

“Subsidi pupuk, bimbingan teknis, dan bantuan lainnya perlu diberikan kepada para petani swadaya, sampai mereka dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang sama dengan produk petani plasma dan perkebunan besar," terang Saleh.

Dengan demikian, Indonesia dapat lebih mandiri secara ekonomi dan meningkatkan peranannya dalam pasar internasional melalui produk bernilai tinggi yang dihasilkan dari minyak kelapa sawit.

Dukungan terhadap regulasi dan kebijakan perpajakan yang tepat memegang peranan kunci dalam langkah ambisius ini. Kerja sama dengan negara-negara produsen kelapa sawit, terutama di kawasan ASEAN, menjadi faktor krusial untuk mencapai tujuan tersebut. 

Hilirisasi diharapkan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga meningkatkan produktivitas petani sawit swadaya. Dengan langkah ini, diharapkan posisi tawar Indonesia dalam perdagangan dunia semakin kuat, menciptakan dampak positif pada perekonomian nasional.

Selain itu, Indonesia perlu proaktif dalam mengundang investasi produk turunan minyak kelapa sawit dengan menawarkan keuntungan yang signifikan. Kesuksesan hilirisasi diharapkan dapat membawa dampak positif tidak hanya pada tingkat domestik tetapi juga memperkuat kontribusi ekonomi Indonesia di pasar internasional.

Dengan demikian, upaya ini diharapkan menjadi pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan daya saing global Indonesia.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 26 Feb 2024 

Editor: Redaksi Wongkito
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories