Profesi Pemandu Wisata Masih Diminati Anak Muda Palembang

Zaim dari Palembang Good Guide sedang memandu wisatawan di Palembang. (ist/palembanggoodguide)

PALEMBANG, WongKito.co - Daya tarik destinasi wisata idealnya ditunjang dengan kehadiran seorang pemandu wisata yang mampu memberikan narasi yang baik tentang objek yang dikunjungi. Profesi  ini tentu mengharuskan seseorang untuk memahami tentang lokasi, sejarah, dan seluk beluk tempat wisata tersebut.

“Peluang profesi pemandu wisata untuk berkembang saat ini masih ada, apalagi setelah pandemi dunia pariwisata kembali bergeliat,” ungkap Zaim, Pemandu Wisata dari Palembang Good Guide dibincangi WongKito.co, belum lama ini.

Berafiliasi dengan Jakarta Good Guide, penyedia jasa pemandu wisata Palembang Good Guide diisi oleh anak-anak muda Palembang seperti Zaim. Setiap pemandu akan membawa atribut seperti tanda pengenal sebagai pemandu wisata serta buku panduan yang berisi foto tempo dulu dari rute kegiatan.

Zaim mengatakan, dimulai dari dirinya yang berlatang belakang ilmu keguruan sejarah mengikuti kegiatan Jakarta Good Guide. Dia pun berinisiatif untuk menyediakan jasa ini juga di Palembang. Kini tim Palembang Goo Guide sudah ada empat orang yang secara bergantian bisa memandu di rute manapun yang tersedia.

“Saya guru sejarah, sehari-hari mengajar di sekolah. Tapi, sangat suka dengan dunia tour guide ini karena menyenangkan memberi narasi tentang objek wisata yang kita datangi,” ungkapnya.

Disebutkannya, Palembang Good Guide baru hadir di tahun 2021 setelah kondisi pandemi sudah mulai sedikit mereda dan orang-orang sudah berani untuk berjalan-jalan. Melalui media sosial, Palembang Good Guide menawarkan paket dan jadwal berwisata jalan kaki atau walking tour ke sejumlah destinasi wisata menarik di Palembang.

Adapun untuk pembayaran memandu wisata, Zaim memastikan peserta tur dapat membayar sesuai kepuasan atau pay as you wish. Agar lebih memudahkan, pembayaran cashless dengan scan qris. “Sejauh ini peminat walking tour yang dijadwalkan Palembang Good Guide lumayan banyak. Ada yang memang orang luar Palembang, tapi tidak sedikit juga warga Palembang,” ujarnya.    

Dibincangi di kesempatan berbeda, Lina Wulandari dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Palembang mengatakan, dirinya termasuk pemandu wisata lepas yang tidak terikat pada tour dan travel. Diakuinya, menjalani profesi pemandu wisata ini sebagai panggilan jiwa karena kecintaannya pada dunia traveling dan pariwisata.

“Saya gabung di HPI dan juga Genpi untuk memperluas pertemanan dan informasi. Sebab, saya memandu wisata secara privat. Saya senang kalau ada tamu yang mau diajak berkunjung ke cagar budaya, mengenalkan budaya dan sejarah Kesultanan Palembang,” tuturnya.

Pengelola Museum SMB II Palembang dari Dinas Kebudayaan Palembang, Nyimas Ulfa mengatakan, pihaknya cukup terbantu dengan pemandu wisata dari kalangan anak muda dan komunitas. Sebab, untuk menarik minat pengunjung usia muda menjadi tantangan tersendiri.

“Palembang Good Guide sering mengajak pelancong mengunjungi museum. Terkadang ada juga komunitas anak-anak muda lainnya yang datang. Itu cukup membantu. Meskipun museum SMB II juga berupaya banyak untuk menarik pengunjung, mulai dari menggelar event sampai memfasiltiasi virtual tour berbasis web yang bisa diakses semua orang,” jelas Ulfa. (*)

Editor: Redaksi Wongkito

Related Stories