2.346 Start Up Indonesia, Terbanyak ke-5 di Dunia

Presiden Jokowi dalam acara pertemuan dengan para pengusaha AS, di Intercontinental the Willard Hotel, Washington DC, Kamis, 12 Mei 2022. (Hasil Tangkap Layar Trenasia)

JAKARTA – Dihadapan pengusaha di Amerika Serikat,  Presiden Joko Widodo bersama sejumlah pemimpin negara Association of South East Asian Nations (ASEAN) menyebutkan pelaku usaha di Indonesia kini terus berkembang.  Sebanyak 2.346 usaha rintisan atau start up kini terus berkembang.

“Saya berharap para Chief Exceutive Office (CEO) perusahaan besar Amerika dapat membangun kerja sama konkret di G20, dan kerja sama dengan ASEAN, khususnya dengan Indonesia,” kata Presiden.

Dirinya juga menekankan bahwa Indonesia berpotensi menjadi kekuatan dalam penyediaan bahan baku industri, penyediaan energi hijau, dan ekonomi digital.

Baca Juga:

Selain itu, sebagai salah satu negara penghasil bijih nikel terbesar di dunia, Indonesia berkembang pesat dalam industri besi dan baja. 

"Saat ini Indonesia menjadi negara penghasil besi baja stainless terbesar nomor dua di dunia,” ungkap Presiden dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet Jumat, 13 Mei 2022.

Menurut Presiden, Indonesia juga kaya akan tambang seperti tembaga dan bauksit untuk aluminium, yang akan menjadi tulang punggung industri energi baru dan terbarukan, termasuk baterai litium dan mobil listrik.

Tidak hanya itu, Indonesia juga sangat kaya dengan potensi energi hijau, pembangkit listrik tenaga hidro, surya, dan geotermal yang sangat melimpah.

“Kami memastikan bahwa produksi barang penting akan dihasilkan dari pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Kami mengundang pelaku bisnis Amerika untuk investasi di Indonesia,” tegas mantan Wali Kota Solo.

Baca Juga:

Presiden menambahkan, Indonesia juga serius dalam pengembangan ekonomi digital yang adil dan bermanfaat. Saat ini, Indonesia memiliki 2.346 start-up, terbanyak kelima di dunia.

“Saya sangat mengharapkan kontribusi pebisnis Amerika dalam pengembangan infrastruktur digital, memfasilitasi digital capacity-building, serta mendukung kami masuk global value chain melalui digitalisasi,” tutup Jokowi.

G20 atau bisa disebut Group of Twenty merupakan sebuah forum kerja sama ekonomi Internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Desi Kurnia Damayanti pada 13 May 2022 

Bagikan

Related Stories