5 Kesalahan Umum Konten Marketing yang Sering Dilakukan Bisnis Rintisan

Kuantitas memang bagus, tetapi kualitas konten adalah hal mutlak yang tidak bisa dinegosiasikan. (ist/hubspot)

JAKARTA, WongKito.co - Konten marketing adalah salah satu strategi promosi terpenting untuk tahap awal merinitis bisnis. Mengapa? Karena Anda hampir tidak perlu mengeluarkan modal apapun untuk mendapatkan hasil penjualan yang maksimal.

Namun perlu diperhatikan bahwa strategi konten marketing harus disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan Anda agar waktu, energi, dan biaya Anda tidak terbuang sia-sia.

Melansir dari laman Forbes, berikut adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan berbisnis:

1. Menginvestasikan waktu dan sumber daya yang terlalu sedikit

Meskipun konten marketing dapat dilakukan tanpa uang, tetap saja Anda harus menyisihkan waktu dan sumber daya khusus untuk hasil yang efektif. Bisnis Anda harus mampu menghasilkan konten berkualitas tinggi secara konsisten.

Langkah ini memang lumayan sulit dilakukan apalagi untuk bisnis yang baru dirintis, jadi ketika Anda merasa kesulitan membagi waktu lebih baik waktu Anda, Anda investasikan untuk mengembangkan, menguji, dan menjual produk Anda. Pelaksanaan konten marketing dapat Anda tunda hingga Anda dapat benar-benar fokus memproduksi konten yang berkualitas.

2. Lebih berfokus pada kuantitas daripada kualitas

Dengan pertimbangan waktu dan sumber daya yang terbatas, Anda diharuskan untuk memilih antara kualitas atau kuantitas. Dalam hal ini, kualitas harus menjadi pilihan Anda. Kuantitas memang bagus, tetapi kualitas konten adalah hal mutlak yang tidak bisa dinegosiasikan.

Kita hidup di zaman konten marketing menjadi hal yang normal untuk setiap bisnis. Ada banyak konten untuk dibaca, ditonton, dan didengarkan diluar sana. Artinya konten Anda harus menonjol untuk menarik audiens target Anda.

3. Memiliki ekspektasi kualitas yang tidak realistis

Sebagai bisnis yang baru dirintis, Anda harus mampu menempatkan ekspektasi kualitas konten pada konteks yang tepat. Konten yang berkualitas tinggi tidak selalu membutuhkan nilai produksi yang tinggi pula. Karena nilai produksi yang tinggi biasanya terlalu mahal untuk bisnis yang baru dirintis. Jadi Anda harus memberikan nilai-nilai lain dengan cara memberikan konten yang bermanfaat, menarik, dan orisinil.

4. Gagal menentukan target audiens

Salah satu kesalahan besar yang biasanya dilakukan adalah mencoba melayani audiens umum. Disinilah Anda perlu mengetahui siapa pelanggan ideal Anda, apa kelemahan mereka, dan bagaimana produk atau layanan Anda dapat membantu mereka.

Informasi ini dapat Anda jadikan patokan agar lebih mudah membuat dan mempromosikan konten Anda. Manfaat lain yang bisa Anda dapatkan ketika berfokus pada target audiens adalah Anda secara otomatis menghindari persaingan dengan bisnis-bisnis yang sudah besar sebelum Anda.

5. Membuat konten hard-selling

Apakah konten Anda berisi promosi secara terang-terangan tentang produk Anda? Jika iya, berarti Anda sedang melakukan hard selling. Perlu diingat bahwa audiens Anda tidak ingin terus-terusan mengonsumsi konten 'jualan' Anda. Mereka menginginkan konten yang bisa menambah pengetahuan mereka dan memecahkan masalah mereka. Lebih bagus lagi, mereka bisa mempelajari sesuatu dari konten Anda. (*)

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com, jejaring WongKito.co oleh Rumpi Rahayu pada 4 Maret 2023.

Editor: Redaksi Wongkito
Bagikan

Related Stories