Ragam
AJI Luncurkan Buku Karut Marut Bisnis Tambang dan Sawit, Hasil Liputan Investigasi
JAKARTA, WongKito.co - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia didukung KEMITRAAN - Partnership for Governance Reform meluncurkan buku berjudul "Karut Marut Bisnis Tambang dan Sawit di Pulau Sumatera dan Sulawesi", Kamis (8/9/2022).
Ketua Umum AJI Indonesia, Sasmito mengungkapkan bahwa esensi jurnalisme adalah memberikan informasi yang berhubungan dengan kepentingan publik, menjadi anjing penjaga atau mengawasi berbagai kebijakan yang mengorbankan publik maupun praktik lancung korupsi.
“Buku Karut Marut Bisnis Tambang dan Sawit di Pulau Sumatera dan Sulawesi dapat membuat publik memiliki harapan agar pengambil kebijakan atau pemerintah bisa membaca kemudian memperbaiki berbagai bentuk pelanggaran yang muncul,” kata dia, dalam peluncuran buku yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (8/9/2022).
Direktur Eksekutif KEMITRAAN, Laode M. Syarief mengharapkan informasi yang di lapangan yang dihasilkan enam orang jurnalis dari Sumatera dan Sulawesi, dapat memberikan penguatan bagi Dirjen Penegakan Hukum dan KPK melalui kordinator wilayah pencegahan dan supervisi terdepan di daerah.
Baca Juga:
- Tingkatkan Brand dan Digitalisasi Bisnis UMKM, DCE 2.0 Hadir Di Batam
- Pemprov Sumsel Alokasikan Penambahan Anggaran Belanja Rp640,5 miliar
- Pimpinan Pondok Pesantren Modern Gontor, Ziarah ke Makam AM dan Takziah di Palembang
Selama ini, pemerintah Indonesia telah bersungguh dan berupaya sekuat tetangga terkait kerusakan lingkungan harus dengan melakukan pencegahan, dan yang terlibat diberi tanggung jawab, kata dia.
Ia menambahkan sangat berharap laporan ini dapat meningkatkan kewaspadaan karena alam adalah warisan masa depan.
Apalagi, undang-undang telah mengatur terkait dengan pelanggar lingkungan maupun undang-undang pertambangan, tambah dia.
Sudah menjadi rahasia umum, lekayaan alam Indonesia yang berlimpah dan menjadi modal untuk menghadapi perubahan iklim, semakin terancam keberadaannya karena keserakahan manusia. Pasalnya sektor Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (SDA-LH ) merupakan sektor yang sangat rentan terhadap praktek korupsi. Seperti yang terjadi pada kasus korupsi terbesar di Indonesia dengan nilai Rp 104 Triliun, berupa penyuapan alih fungsi hutan dan penyerobotan lahan di Kawasan Indragiri Hulu yang dilakukan Surya Darmadi.
Namun upaya memberantas korupsi di bidang SDA di Indonesia semakin rumit karena seringkali melibatkan tokoh-tokoh berpengaruh, seperti kepala daerah, bahkan sampai ke jaringan luar negeri.
Di sinilah peran jurnalis menjadi penting untuk memberikan laporan investigasi tentang korupsi serta kejahatan SDA dan LH kepada publik yang diharapkan akan mendorong tindakan cepat oleh pemerintah dan penegak hukum.
Namun, liputan investigasi membutuhkan keterampilan, keberanian, waktu dan biaya yang tidak sedikit. Hal ini kerap menjadi kendala, terutama bagi jurnalis di luar pulau Jawa yang selama ini kurang mendapatkan kesempatan untuk liputan investigasi bertema korupsi SDA dan LH.
Karena itu, merespon hal tersebut AJI didukung oleh KEMITRAAN - Partnership for Governance Reform berupaya memperkuat komunitas jurnalis investigasi, khususnya untuk peliputan kejahatan SDA-LH. Program ini turut didukung oleh Bureau of International Narcotics and Law Enforcement Affairs, Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Penguatan kapasitas di antaranya dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada jurnalis di 3 provinsi yaitu Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara untuk melakukan jurnalisme investigasi terhadap kejahatan SDA-LH yang terdapat di daerah masing-masing pada tahun 2021.
Kumpulan liputan ini diterbitkan dalam buku berjudul Karut Marut Bisnis Tambang dan Sawit di Pulau Sumatera dan Sulawesi. Pada tanggal 8 September 2022, buku ini diluncurkan secara daring dengan mengundang narasumber dari peserta pelatihan, perwakilan Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BTN) dan KPK.(ril)