Akhirnya Bank KB Bukopin Umumkan Jajaran Baru Direksi, ini Susunannya

Jajaran direksi KB Bukopin (TrenAsia)

JAKARTA -Setelah tahun lalu diwarnai mundurnya sejumlah petinggi  PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) kini pemegang saham menyetujui untuk merombak jajaran direksi/komisaris dan mengubah model bisnis melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar hari ini.

Rapat yang dihadiri oleh para pemegang saham dan/atau kuasanya menyetujui komposisi baru manajemen Perseroan sebagai berikut: 

Dewan Komisaris 

Komisaris Utama: Jerry Marmen* 

Wakil Komisaris Utama: Nam Hoon Cho** 

Komisaris Independen: Stephen Liestyo 

Komisaris Independen: Tippy Joesoef 

Komisaris Independen: Hae Wang Lee** 

Komisaris Independen: Sukriansyah S. Latief* 

Komisaris Independen: Eugine K Galbraith** 

Komisaris : Nanang Supriyatno* 

 

Dewan Direksi 

Presiden Direktur: Chang Su Choi 

Wakil Direktur Utama: Robby Mondong* 

Direktur: Iwan Dharmawan* 

Direktur: Seng Hyup Shin 

Direktur: Helmi Fakhrudin 

Direktur: Henry Sawali* 

Direktur: Dodi Widjajanto*** 

Direktur: Yohanes Suhardi Direktur: Jin Bum Kim** 

 

* Efektif setelah mendapat persetujuan OJK 

** Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016; POJK No. 37/POJK.03/2017 dan/atau Peraturan Perundang-undangan lainnya yang berlaku. 

*** Efektif sebagai Direktur Kepatuhan sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan 

Fokus Ke Nasabah Korporasi Perusahaan Korea

President Direktur Perseroan Chang Su Choi menyatakan untuk semakin menggemukan laba perusahaan,  salah satu strategi yang dilakuka n adalah turn around Strategi (Transformation, Undercut Cost, Risk Manage, dan New Digital) di mana Perseroan akan membangun struktur keuangan yang berkelanjutan, dengan kompetensi sumber daya manusia yang berdaya saing, dan budaya perusahaan yang beretika.  Dengan tiga hal tersebut, bisnis Perseroan dapat tumbuh secara berkelanjutan dengan fokus pada Good Bank yang didukung oleh perbaikan IT infrastruktur dan digital innovation. 

Selain itu, KB Bukopin juga gencar berekspansi ke berbagai sektor bisnis. Pada segmen retail KB Bukopin akan membangun ekosistem nasabah mass affluent untuk hubungan jangka panjang dengan beragam layanan produk ritel dan memanfaatkan digital banking. 

Pada segmen SME, KB Bukopin akan menyediakan end to end business model yang berbasis risiko. Pada segmen korporasi KB Bukopin akan mengoptimalkan peluang bisnis baru dengan memanfaatakan jaringan bisnis Indo-Korean (Korean Desk) melalui perusahaan besar sebagai anchor company untuk membangun ekosistem value chain and supply chain.

“Hal menarik mengenai bisnis Indo-Korean yaitu terjalinnya kerja sama di bidang ekonomi dan bisnis antara Indonesia dan Korea Selatan semakin optimal dengan dukungan layanan keuangan yang mumpuni. KB Bukopin yang didukung ultimate shareholder KB Financial Group bersama-sama melakukan inisiasi bisnis melalui Korean Link Business,” kata dia di Jakarta, Rabu, 23 Maret 2022.

Ditambahkan, dengan kekuatan modal KB Financial Group, KB Bukopin akan mampu menyediakan permintaan modal oleh perusahaan-perusahaan besar. KB Bukopin akan menciptakan sistem kerja sama yang saling menguntungkan dalam supply chain melalui produk atau fasilitas keuangan seperti SKBDN, Bank Garansi, dan lannya

Hingga saat ini, terdapat 51 Perusahaan Korea yang telah bergabung dalam Korean Link Business yang diluncurkan Perseroan pada Q1 2022. 44 di antaranya dalam penghimpunan dana (funding) dan 7 lainnya dalam penyaluran kredit (lending) dan trade finance. Nama besar perusahan Korea yang telah terjaring dalam Korea Link Business KB Bukopin antara lain yaitu Lotte Group, LG Electronics, Hyundai, Hankook Tire, Lock & Lock, lainnya. 

“Dengan tren positif perekonomian nasional, perseroan yakin dapat berkontribusi positif terhadap perekonomian nasional melalui berbagai inovasi layanan dan produk bagi perusahaan-perusahaan Korea di Indonesia,” tambah Chang Su Choi.

Tercatat, penghimpunan dana (funding) Korean Link Business posisi 31 Desember 2021 mencapai Rp7,82 triliun dengan pertumbuhan yoy Rp6,31 triliun atau 395,8%, serta total penyaluran kredit (lending) sampai dengan 31 Desember 2021 telah mencapai Rp420 miliar. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Yosi Winosa pada 23 Mar 2022 

Bagikan

Related Stories