Aku Andalkan Aplikasi ini, Data Pribadiku pun Dijamin Aman

Ekosistem Gojek (TrenAsia.com/Ismail Pohan)

KEKINIAN menggunakan aplikasi digital tentu sudah menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan, bahkan hingga ke pelosok desa. Kenapa demikian? karena beragam pembatasan karena pandemi COVID-19 mengharuskan kita bisa beraktivitas dari rumah.

Mulai dari belanja kebutuhan pokok, seperti makanan. Minuman/ dan beragam keperluan hidup rumah tangga lainnya.

Apalagi bagi yang masih harus melakukan kegiatan di luar rumah, memilih aplikasi online dalam mendukung mobilitas tentunya bagian penting dalam hidup kita.

Sejak beroperasi di Kota Palembang, tahun 2017. Aku memilih aplikasi anak bangsa, Gojek sebagai teman untuk mendukung mobilitas jika aku harus bepergian ke luar rumah.

Pun begitu, saat aku harus mengirim barang dagangan yang dipesan pembeli di sekitaran Kota Palembang, aku pastikan menggunakan layanan GoSend sebagai pilihan karena memang lebih terpercaya dan aman sampai ke konsumenku, kata seorang warga Palembang, Winta, belum lama ini.

Tak heran, usaha yang telah dirintisnya sejak awal tahun 2017 meskipun hanya memanfaatkan dapur kecil di rumah kini berangsur banyak dikenal pembeli.

"Aku benar-benar terbantu oleh Gojek dan ekosistemnya," kata dia lagi.

Baca juga: Lagu 'Easy on Me' Adele Pecahkan Rekor Streaming Spotify

Menurut dia bukan hanya karena pertama hadir di Kota Palembang, Gojek memiliki beragam keunggulan yang tidak disediakan oleh aplikator lainnya.

Hanya dengan satu aplikasi, Gojek dulu hanya bisa minta antar menggunakan GoRide ke sejumlah lokasi tujuan. Ekosistem lainnya Gosend juga sangat membantu perekonomian keluargaku, tambah Winta.

"Aku tidak kebayang, kalau dulu tak mencoba download Gojek. Pastinya mobilitas terbatas karena memang gak bisa mengendarai motor dan dagangan juga mesti dijual kemana," ujar dia.

Antar Jemput Anak

Hal senada diungkapkan Uswatun, warga Palembang awal-awal Gojek beroperasi di Kota Palembang mungkin banyak yang belum "familiar" namun saat itu tidak ada pilihan lain kecuali menggunakan aplikasi online untuk antar jemput anak.

"Sekolah anak saya berjarak sekitar 1 kilometer dari rumah, hanya saja saya dan suami harus kerja di luar kota sehingga tidak bisa mengantar dan menjemput anak," kata dia.

Saat itu, mengandalkan orang tua adalah pilihan. Namun, tentu tak selamanya bisa meminta tolong ibu atau ayah karena di usia mereka yang mulai senja 

"Kebetulan tahun 2017, Gojek baru melayani masyarakat di Kota Palembang dan saya akhirnya memilih aplikasi itu untuk antar jemput anak. 

Baca juga: Gojek Luncurkan GoCorp untuk Atur Transportasi Karyawan, Bidik Pengusaha

Awalnya memang tidak mudah percaya, tambah Uswatun apalagi dia dan suami sama-sama mengajar sekolah di luar Palembang yaitu di Kayu Agung dan Banyuasin. Tetapi, dengan terus mencari informasi berseluncur di internet ternyata memang Gojek merupakan aplikasi yang terpercaya.

"Saya dan suami pun, mengajarkan ibu dan bapak bagaimana cara memesan di aplikasi Gojek saat hendak mengantar atau menjemput anak, dan kami juga mengajarkan bagaimana memantau perjalanan ojek yang telah dipesan dalam aplikasi, tutur dia.

Setelah tahun kedua menggunakan aplikasi Gojek, anak-anak pun telah mahir memesan sendiri kendaraan yang akan dipilihnya untuk mengantar dan pulang sekolah. "Orang tua, seperti kami ini sangat terbantu," kata dia lagi.

Tak hanya sebatas menjadi aplikasi antar jemput anak sekolah, Gojek juga dapat diandalkan juga dalam mengirim barang dengan Gosend, bahkan saat mendesak membeli obat pun bisa menggunakan ekosistem Gojek, GoMed.

"Anak kedua saya, sering sakit dan kalau sudah sakit biasanya kewalahan mengurusnya dan harus membeli obat lagi ke apotek, kami biasanya memanfaatkan aplikasi karya anak bangsa ini dengan mengoptimalkan layanan GoMed untuk memesan obat di apotek terdekat," tambah dia.

Agar lebih mudah dan banyak voucher diskon, ia mengingatkan jangan lupa saldo Gopay selalu terisi. Banyak kemudahan dan keuntungan menggunakan pembayaran dengan Gopay, ungkap dia.

Mitra UMKM Bersyukur

“Pertama kali  membuka usaha setelah resign bekerja  disalah satu perusahaan media di Kota Palembang, saya dan suami menyewa ruko untuk membuka usaha menjual beragam makanan,” kata Ika pemilik Kedai KJ Pastel, di kawasan Kuto Palembang.

Kedai makanan tersebut , tambah dia tidak bertahan lama karena beban sewa ruko sangat mahal sementara omzet penjualan makanan, seperti pastel durian, mi ayam, mi bakso dan beragam pempek tidak cukup untuk membayar sewa ruko.

Akhirnya, terpaksa berhenti berjualan dan kembali memikirkan usaha yang  tidak memerlukan modal besar tetapi untung. “Selama menyewa ruko, bukannya untung tapi malah buntung,” ujar Ika mengingat cerita jatuh bangunnya membangun usaha kedai mi ayam KJ Pastel.

Walaupun tidak lagi berjualan di ruko, ia mengakui dirinya tetap memromsikan jualan dari rumah menggunakan media sosial . Sampai akhirnya, mendaftarkan usaha ke Gojek Palembang untuk menjadi salah satu bagian dari ekosistem Gojek, Mitra Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Kami berjualan dari rumah, hanya memanfaat dapur rumah dengan menawarkan lauk pauk masak waktu itu,” ujar dia.

Berbulan-bulan kemudian menyulap garasi rumah menjadi ruangan kedai yang kemudian menjadi titik awal  bangkitnya usaha mi ayam bakso.

Ketika itu, tidak lama setelah mendapat menjadi mitra Gojek silih berganti pesanan datang. Setiap hitungan menit, driver Gojek datang membawa pesanan dari konsumen.

“Orderan datang dari berbagai penjuru Kota Palembang, awalnya puluhan porsi  mi ayam terjual lalu bertambah hingga ratusan porsi setiap hari,” tutur Ika.

Hingga akhirnya, sekitar dua tahun lalu kembali membulatkan tekad untuk kembali menyewa ruko. “Kami kembali menyewa ruko, dan Alhamdulillah sampai kini penjualan online terutama orderan dari Gofood semakin banyak,” kata dia.

Sebelum menyewa ruko, Ika mengaku kalau dirinya sendiri dan sekali-kali dibantu suami kalau sedang tidak bekerja melayani pembeli.

Sekarang, ada tiga orang karyawan yang membantu di kedai, tambah dia tersenyum.

Kedai buka sejak pukul 07.00 WIB dan biasanya orderan ramai sejak pagi hari. “Sedikitnya, 200 porsi mi ayam dengan beragam varian topping  terjual tiap hari,” ujar dia.

Menjelang makan siang biasanya pesanan kembali ramai, saat itu karyawan pun mesti siap dengan beragam pesanan dengan keunikan pembeli yang juga beragam.

Mengapa disebut unik, Ika menjelaskan biasanya pembeli memesan tambahan atau pengurangan bumbu maupun porsi. Tambah unik lagi kalau pembeli sengaja memesan racikan yang berbeda dari standar di kedai karena  umumnya pakai bumbu standar.

“Apapun ragam orderan racikan mi ayam maupun bakso yang dipesan pembeli, tentunya diharapkan menambah kenikmatan mereka dalam mengonsumsi olahan mi yang Kedai KJ Pastel sajikan sehingga memesan kembali atau akrab disebut re-order,” kata mantan wartawan televisi ini.

Begitu juga, dengan kondisi saat ini dirinya mengaku bersyukur sudah kembali bisa menyewa ruko dan membuka kedai dengan beragam sajian yang sudah banyak pengemar setianya. 

Penikmat kuliner yang ditawarkan kedai tersebut, bukan hanya berasal dari masyarakat sekitar kawasan Kuto tetapi memang menyebar ke penjuru Kota Palembang. Hal itu, dapat  dilhat dari record yang kami dapat dari penjualan yang tercarat di ekosistem Gojek, Gofood.

Bahkan di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang hampir mayoritas restoran setop melayani pembeli makan di tempat. Kedai KJ Pastel kebanjiran pesanan dari Gofood, pesanan datang terus menerus, bahkan sempat menambah karyawan, ungkap Ika. 

Sebagai bagian dari ekosistem Gojek, mitra UMKM tambah dia semakin terbantu dengan kemudahan layanan pembayaran dengan menggunakan Gopay. Dana yang berasal dari transaksi Gopay pun bisa dengan mudah dicairkan, tinggal mentransfer ke rekening bank ketika butuh uang tunai bisa langsung diperoleh dengan tarik tunai melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dimanapun dan tentunya kapan pun.

Sementara Head of Regional Corporate Affair Gojek Sumatera, Aji Wihardandi mengatakan hingga kini terjadi pertumbuhan signifikan terhadap ekosistem Gojek, khususnya mitra UMKM di Kota Palembang.

Sampai Oktober 2021 sebanyak 7.000 mitra UMKM Palembang telah mengandalkan ekosistem Gojek sebagai partner bisnis dengan ragam produk yang ditawarkan, terutama usaha berbasis kuliner, kata Aji saat berbincang melalui aplikasi WhatsApp, belum lama ini.

Dia mengungkapkan peningkatan transaksi menggunakan ekosistem Gojek memang tidak bisa dipungkiri mengalami lonjakan luar biasa saat pandemi COVID-19.

“Tak hanya sebatas transaksi mengalami lonjakan dan penambahan mitra UMKM tetapi pengguna ekosistem Gojek di Palembang meningkat signifikan,” ujar dia. 

Gopay Mudah dan Untung

Ekosistem Gojek kini terus berkembang dan semakin luas. Dulu mungkin, Gojek identik dengan layanan sewa ojek dan mobil online saja. Namun, kekinian apapun dengan mudah bisa kita lakukan dengan hanya memiliki saldo Gopay.

 

"Aku sekarang jarang memegang uang tunai, lebih simple menggunakan transaksi digital saat ini," kata Feny.

 

Perempuan yang berprofesi sebagai fotografer salah satu media nasional mengaku pandemi COVID-19 membuat dirinya semakin menjaga diri dari kemungkinan terjangkit virus yang hingga kini tampaknya belum bisa dikendalikan optimal oleh masyakat dunia.

 

"Bukan hanya menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang baik tetapi menggunakan masker dan sering cuci tangan juga kini kebiasaan sehari-hari. Tak ketinggalan, menghindari memegang uang tunai juga dilakukan," tutur dia.

 

Dia mengungkapkan di rumah ada anak-anak yang menunggu kita saat pulang bekerja, karenanya meskipun di luar rumah tetap menjaga protokol kesehatan. Sampai rumah pun harus memastikan diri sudah bersih alias melakukan sejumlah kebiasaan agar bebas dari virus mematikan tersebut.

 

Cara melindungi anak-anak dan dirinya tentu dilakukan dengan berbagai tindakan. Termasuk bertransaksi dengan uang elektronik. "Saya biasa bertransaksi membayar makanan, minuman maupun belanja di mini market dengan Gopay," katanya ibu dua orang anak ini.

 

Memilih Gopay, karena memang mudah dan juga menguntungkan. "Saya sering belanja di mini market menggunakan Gopay, ternyata pas saya bayar diskonnya sampai 100 persen. Belanja Rp13.000 cash back-nya juga dengan nilai yang sama, ucap dia.

Karena itu, meskipun saat ini banyak  pilihan uang elektronik lain tetapi menggunakan Gopay sepertinya sudah menyati dengan kehidupan sehari-hari. Apalagi, dalam melakukan transaksi Gopay sama sekali tidak ribet.

Ditambah kini, kemudahan berbelanja dengan Gopay makin terasa karena hampir setiap restoran di Kota Palembang menggunakan fasilitas aplikasi tersebut untuk membayar belanjaan maupun makanan dan minuman.

Tentunya, semakin memudahkan dan menjaga diri dari paparan virus karena cukup tekan dan scan barcode transaksi selesai. Lalu, bisa melanjutkan pekerjaan di depan laptop atau melakukan kegiatan lain.

Mengisi  atau Top up Gopay pun sangat mudah dan cepat. “Hanya hitungan detik biasanya saldo sudah terisi,” tambah Feny.

Proses Top up dilakukan dengan cepat karena setelah rekening pengguna didaftarkan maka prosesnya hanya melakukan beberapa klik saja,  tentunya diawali dengan memilih saldo yang tersedia mulai dari Rp19.000 sampai jumlah yang tak terbatas disesuaikan dengan jumlah  saldo direkening bank pastinya.

Begitu gampangnya menggunakan Gopay dan Top up-nya memudahkan dalam mendukung beragam masyarakat modern saat ini. Khusus di Kota Palembang, meskipun terdapat aplikator lain harus diakui hingga saat ini ekosistem Gojek masih jadi pilihan utama alias penggunanya mayoritas.

 

Data Konsumen Aman

Terbongkarnya kasus jual beli data pribadi yang belum lama ini ramai diberitakan media online maupun media elektronik tentu membuat pengguna aplikasi digital takut menjadi korban karena kebocoran data biasanya dimanfaatkan mereka yang berniat jahat mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.

 

Akibatnya, masyarakat yang tidak tahu menahu kalau data pribadinya telah bocor tiba-tiba dirugikan dengan beragam motif kejahatan.

 

Dimana akhirnya, banyak yang terpaksa meng-uninstal aplikasi yang selama in digunakan untuk belanja maupun transaksi online lainnya.

 

Ternyata bagi pengguna aplikasi Gojek, tak perlu takut terjadi kebocoran data pribadi. Karena, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) memastikan telah memberikan pelindungan optimal terhadap pengguna aplikasi baik konsumen maupun mitra Gojek dan mitra usaha.

 

"Semua ekosistem Gojek dijamin keamanannya, termasuk terkait dengan kebocoran data pengguna," kata Vice President Public Policy and Government Relations Gojek Group Ardhanti Nurwidya, belum lama ini.

 

Dia menjelaskan Gojek Group memiliki tim perlindungan data pribadi. Di Gojek ada Data Protection Officers bertugas khusus untuk menjalankan misi memberikan pelindungan data pengguna konsumen dan mitra.

 

"Mereka juga bertugas memelajari beragam aturan dan ketentuan yang diterbitkan pemerintah termasuk membuat kebijakan untuk kepentingan perlindungan data pribadi bagi seluruh ekosistem," ujar dia.

 

Lalu, bagaimana dengan ekosistem Gojek lainnya setelah tergabungnya PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan Tokopedia, Ardhanti mengungkapkan secara otomatis Gojek bertanggung jawab juga terkait nasabah maupun konsumen perusahaan terkait perlindungan data pribadi.

 

Menurut dia, terkait dengan keamanan data pribadi tersebut Gojek juga berpengalaman menerapkan perlindungan data pribadi yang lebih ketat di Singapura. Seperti yang telah ketahui masyarakat umum, Singapura menerapkan secara ketat dalam memberikan perlindungan data penduduknya.

 

Adalagi tim khusus yaitu tim information security yang konsen dalam mengantisipasi terkait kebocoran data. Pemantauan dilakukan di dark web, guna memastikan apakah data pengguna Gojek Group dijual pihak ketiga.

 

Bukan hanya itu, untuk memastikan keamanan data pengguna Gojek juga menjalankan beragam program, seperti bug bounty program. “White hacker atau orang yang bisa melihat kerentanan dalam sistem keamanan Gojek juga dibayar secara khusus,” ungkap Ardhanti.

 

Gojek kata Ardhanti melakukan edukasi dan pelatihan secara berkelanjutan, kegiatan ini tak sebatas untuk karyawan tetapi dilaksanakan kepada seluruh ekosistem. 

 

Terakhir dia menambahkan Gojek tentunya telah melakukan berbagai langkah untuk keamanan data pribadi, namun risiko perlindungan data pribadi bukan hanya menjadi tanggung jawab industri. 

 

Data pribadi akan semakin aman dan terhindar dari kebocoran kalau semua pihak bersinergi dengan industri digital termasuk pemerintah dan masyarakat, tambah dia.(Nila Ertina)

Editor: Nila Ertina

Related Stories