Amatil dan Dynapack Target Pabrik Daur Ulang Botol Plastik Beroperasi Tahun 2022

Coca-Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) dan Dynapack Asia bangun fasilitas daur ulang botol plastik dengan investasi senilai AUD 50,51 juta (Rp 556,2 miliar). (istimewa/Amatil Indonesia)

BEKASI, WongKito.co - Coca-Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) dan Dynapack Asia mengumumkan pembangunan fasilitas daur ulang Polyethylene Terephthalate (PET) yang berloksi di Bekasi, Jawa Barat. Ditargetkan pabrik dengan investasi senilai AUD 50,51 juta (Rp 556,2 miliar) ini beroperasional tahun 2022.

Dalam acara peletakan batu pertama hari ini, Senin (5/4), Amatil Indonesia dan Dynapack Asia juga memperkenalkan PT Amandina Bumi Nusantara dan Mahija Parahita Nusantara yang akan mendukung kegiatan pabrik.

“Fasilitas ini akan mulai beroperasi di tahun 2022,” ungkap Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia dan Kepala (Chairman) PT Amandina Bumi Nusantara, Kadir Gunduz, dalam keterangan tertulis, Senin (5/4).

Dia mengatakan, kolaborasi antara Amatil Indonesia dan Dynapack Asia sejalan dengan Sustainability Ambitions 2020-2040 Coca-Cola Amatil. Salah satu fokus utamanya berkomitmen untuk menciptakan siklus tertutup pada kemasan dengan mencapai tingkat daur ulang  pada tahun 2030 sebesar 50%.

Sebagai bagian dari The Coca-Cola System Sustainable Packaging Strategy, inisiatif ini juga sejalan dengan visi The Coca-Cola Company (TCCC) “World Without Waste” yang berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi pengelolaan kemasan plastik pasca konsumsi dalam kerangka Ekonomi Sirkular secara global.

“Fasilitas ini memiliki kapasitas untuk mengurangi jumlah resin plastik baru yang digunakan perusahaan sekitar 25.000 ton setiap tahun, perluasan industri, dan percepatan laju daur ulang. Sebagai bagian dari anggota dewan di Kemitraan Aksi Plastik Nasional Indonesia, kami berkomitmen untuk mendukung Rencana Aksi Nasional Indonesia dalam mencapai pengurangan sampah plastik laut sebesar 70% pada tahun 2025,” jelasnya.

Kadir menambahkan, investasi ini dijalankan melalui kolaborasi bersama pemangku kepentingan di rantai pengumpulan sampah kemasan, usaha bisnis skala mikro, dan pemulung. “Dalam jangka panjang, kami akan membawa perubahan positif bagi pengelolaan sampah plastik di Indonesia dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di rantai pengumpulan sampah kemasan dengan mendukung sektor daur ulang informal,” terang dia.

CEO Dynapack Asia Tirtadjaja Hambali menyatakan senang dengan kerjasama ini guna mendukung komitmen Dynapack Asia bersama Ellen McArthur Foundation untuk menggunakan setidaknya 25% bahan resin daur ulang dalam kemasan produk pada tahun 2025.

Presiden Direktur PT Amandina Bumi Nusantara Emmeline Hambali mengatakan, peletakan batu pertama merupakan suatu langkah baru untuk memperkuat komitmen dalam mengurangi polusi plastik sekaligus mengurangi jejak karbon perusahaan. “Kami berharap ke depannya akan banyak kolaborasi dan inisiatif untuk meningkatkan solusi siklus tertutup.”

Amatil Indonesia terus memperkuat komitmennya untuk mengurangi penggunaan plastik, salah satunya melalui inisiatif light-weighting botol PET yang telah berhasil mengurangi konten plastik sebesar 28,5% sejak tahun 2014, serta mengubah warna kemasan menjadi bening untuk mempermudah proses daur ulang.

Bersama dengan Dynapack Asia, Amatil Indonesia telah mendukung banyak inisiatif untuk membantu mengumpulkan dan mendaur ulang kemasan minuman, diantaranya program pembersihan pantai harian, Bali Beach Clean-Up, yang telah berjalan selama lebih dari 13 tahun untuk mengumpulkan lebih dari 40.000 ton serta beberapa program lingkungan lainnya. (tri)

Bagikan

Related Stories