Anak-Anak Tinggal di Tempat Banyak Pohon Cenderung Lebih Rileks

Anak-Anak Tinggal di Tempat Banyak Pohon Cenderung Lebih Rileks (Ist)

Jakarta, Wongkito.co - Sebuah penelitian di Spanyol menyatakan, anak-anak yang tinggal di tempat dengan banyak pepohonan dan taman cenderung lebih rileks. Sabtu, 24 Februari 2024.

Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Environmental Psychology, menemukan bahwa anak-anak yang memiliki banyak pepohonan di sekitar rumah dan sekolahnya cenderung tidak terlalu khawatir. Selain itu, meningkatkan waktu anak-anak di area hijau mungkin bisa membuat mereka lebih sehat secara mental. 

Kesehatan mental merujuk pada bagaimana seseorang bisa mengatasi tekanan hidup, bekerja dengan baik, dan memberi kontribusi pada masyarakat. Masalah umum kesehatan mental pada anak-anak melibatkan kecemasan, gangguan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD).

Gangguan perilaku seperti gangguan oposisional-defiant (ODD), gangguan perilaku (CD), depresi dan gangguan spektrum autis (ASD) juga secara signifikan memengaruhi kesehatan mental dan perkembangan anak-anak.

Baca juga

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa faktor-faktor di sekitar kita sangat memengaruhi perkembangan masalah kesehatan mental. Salah satu faktor yang menarik perhatian adalah adanya ruang hijau di sekitar anak-anak.

Ruang hijau adalah area dengan pepohonan dan taman di kota, seperti taman umum dan area alam yang dibuat untuk bersantai. Ruang ini membantu menjaga kelestarian lingkungan, menyegarkan udara, dan memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk beraktivitas di luar ruangan. Penelitian menyoroti betapa pentingnya ruang ini untuk menjaga kesehatan mental anak-anak yang tinggal di dekatnya. 

Penulis penelitian, Núria de la Osa dan teman-temannya, ingin melihat hubungan antara banyaknya waktu anak-anak di ruang hijau di sekolah dan di rumah dengan tingkat kecemasan pada anak usia dini dan remaja awal. Mereka melakukan penelitian di Barcelona, Spanyol. Barcelona adalah kota yang ramai dan memiliki tingkat polusi udara tinggi di Eropa.

Studi melibatkan 622 anak dan keluarganya, yang ikut serta dalam penelitian tentang faktor risiko masalah mental sejak usia 3 tahun. Selama 9 tahun, para peneliti berkunjung ke keluarga tersebut empat kali, ketika anak-anak berusia 3 tahun, antara 4-8 tahun, pada usia 9 tahun, dan pada usia 10-11 tahun. 

Mereka mengukur jumlah ruang hijau di sekitar rumah dan sekolah anak-anak dengan menggunakan gambar satelit. Selama kunjungan tersebut, peneliti juga menilai gejala kecemasan anak-anak menggunakan alat penilaian yang sesuai dengan usia.

Hasilnya menunjukkan adanya hubungan antara seberapa dekat dan seberapa banyaknya ruang hijau yang tersedia: semakin banyak ruang hijau, semakin dekat dengan rumah anak-anak. 

Anak-anak yang lebih sering berada di ruang hijau juga menunjukkan gejala kecemasan yang lebih sedikit. Hubungan ini tetap ada, bahkan ketika menggunakan berbagai cara untuk mengukur paparan ruang hijau dan menilai tingkat kecemasan anak-anak. Hubungan yang lebih kuat terlihat pada anak-anak dari keluarga dengan pendapatan lebih rendah.

Penulis studi menyimpulkan, "Studi kami yang melibatkan anak-anak selama 9 tahun dari prasekolah hingga remaja awal menunjukkan bahwa anak-anak yang tinggal di lingkungan dengan banyak ruang hijau di sekitar rumah dan sekolah cenderung mengalami sedikit gejala kecemasan. 

Kami juga menemukan bahwa hubungan ini lebih kuat pada anak-anak dari keluarga dengan tingkat pendapatan lebih rendah. Hasil ini, jika dibuktikan oleh penelitian lebih lanjut, menunjukkan pentingnya menambahkan lebih banyak ruang hijau di daerah perkotaan dan di sekitar sekolah untuk meningkatkan kesehatan mental anak-anak."

Meskipun studi ini memberikan wawasan tentang hubungan antara lingkungan dan kesehatan mental, penting untuk dicatat bahwa studi ini tidak dapat menyimpulkan bahwa ruang hijau secara langsung menyebabkan kesehatan mental yang lebih baik. Mungkin juga keluarga dengan kesehatan mental yang lebih baik lebih memilih atau mampu tinggal di tempat dengan banyak ruang hijau.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 24 Feb 2024 

Editor: Redaksi Wongkito
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories