Anak Usaha Pertamina Jajaki Proyek Pelabuhan Tanjung Carat Sumsel

Audiensi dengan Gubernur Sumsel di Griya Agung Palembang, Jumat 10 Maret 2023 lalu. (ist/humaspemprovsumsel)

PALEMBANG, WongKito.co - PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) yang merupakan anak usaha Pertamina International Shipping (PIS) berminat untuk menjajaki kerjasama rencana pembangunan Pelabuhan Samudera di Tanjung Carat, Sumatra Selatan (Sumsel).

Dirut PT Pertamina Internasional Shipping, Yoki Firnandi mengungkapkan, pihaknya siap mendukung pembangunan Palembang New Port. Akan dilakukan study lapangan dan eveluasi progres dari proyek tersebut untuk kemudian ditindaklanjuti melalui proposal kerjasama ke Kemenhub dan Pemprov.

“Dari segi bisnis, kami menilai pelabuhan ini memiliki potensi yang baik ke depannya. Tentu akan mempermudah perekonomian daerah yang meliputi kemudahan transportasi komoditas di Sumsel dan bahkan transportasi produk pertamina,” katanya usai audiensi dengan Gubernur Sumsel di Griya Agung Palembang, Jumat 10 Maret 2023 lalu.

Yoki menjelaskan, sejak 2020 Pertamina dipecah menjadi beberapa sub holding ada refinery salah satunya Pertamina Internasional Shipping sebagai pelayaran nasional bertaraf internasional dan memiliki anak perusahaan yakni PT PTK yang mengelola pelabuhan Pertamina.

Gubernur Sumsel Herman Deru menyatakan, secepatnya rencana kerjasama ini dituangkan dalam nota kesepahaman sebelum Lebaran Idul Fitri. Sambil menunggu progres penyelesaian Amdal. Tak dipungkiri jika nanti Pelabuhan tersebut akan membutuhkan market atau pengguna jasa termasuk dari PT PTK sesuai kebutuhannya.

Dia menjelaskan, pembangunan Pelabuhan Samudera telah lama direncanakan. Selain pendangkalan Sungai Musi yang membuat draft di Pelabuhan Boombaru semakin kecil sekitar 6 meter saja, adanya pelabuhan ini juga diharapkan dapat menjadi gerbang ekspor berbagai komoditas Sumsel.

"Selaras dengan progres yang sedang berjalan kita juga butuh market. Karena pelabuhan itu harus ada pengguna jasanya dan penguna jasa utamanya Pertamina dengan berbagai kebutuhannya," ujarnya.

Menurutnya, mereka berminat untuk berinvestasi, dan pihak mereka telah handal dalam mengelola 104 pelabuhan. Sehingga jika hal ini berjalan sesuai rencana, maka setelah realisasi pembangunan selesai langsung ada penggunanya. Jadi bukan hanya mengalihkan Pelabuhan Boom Baru, tetapi juga termasuk pengoperasian bersama Pertamina. (*)

Editor: Redaksi Wongkito

Related Stories