Anggaran COVID-19 Sumsel Tahap Pertama Cukup Sampai Juni

Kepala Dinas Kesehatan Sumsel (kiri) menyampaikan laporan dalam konferensi pers daring, Selasa (9/6) sore.

PALEMBANG, WongKito.co - Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, Lesty Nuraini mengungkapkan, anggaran khusus penanganan COVID-19 tahap pertama dalam proses realisasi hingga akhir Juni 2020.

 

Total anggaran yang disiapkan tersebut sebesar Rp84,7 miliar. Diakuinya, dana itu terhitung anggaran tahap pertama yang sudah dimanfaatkan dan didistribusikan sesuai peruntukannya. Untuk realisasinya terbagi menjadi realisasi fisik, yang sudah lebih 90% tercapai, dan realisasi keuangan yang masih proses administrasi pembayaran.

 

“Tentu saja anggaran ini tidak cukup untuk seterusnya, hanya sampai Juni, paling tidak untuk satu bulan ke depan,”ungkap Lesty kepada media, Selasa (9/6) petang.

 

Dijelaskannya, alokasi anggaran digunakan untuk semua kebutuhan kerja tim, mulai dari upaya penulusuran tracing pasien positif, memperkuat layanan kesehatan, meningkatkan kapasitas pemeriksaan laboratorium, akomodasi dan biaya perawatan, hingga insentif tenaga medis dan tenaga pendukung.

 

Begitu juga untuk sarana dan prasarana membutuh biaya yang tidak besar, seperti penyekatan ruang isolasi dan biaya-biaya operasional wisma atlet, termasuk membiayai ruangan di Hotel Swarna Dwipa bagi tenaga medis. Tak terkecuali untuk penyediaan APD yang membutuhkan kurang lebih 2000 item/hari.

 

Dinkes Sumsel juga mempunyai anggaran sendiri, itu pun sudah dialokasikan dan dibantu Dinkes Kabupaten/Kota. “Kami sedang mengajukan anggaran baru untuk memenuhi kebutuhan penanganan COVID-19 di Sumsel,” ujar Lesty.

 

Sementara itu, Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang, Andi Yussianto menyatakan, saat ini kemampuan pemeriksaan laboratorium meningkat menjadi 550 - 800 spesimen perhari. Berbeda dengan kapasitas BBLK satu bulan lalu yang hanya mampu memeriksa 200 - 500 spesimen perhari.“Artinya dalam lima hari berturut-turut kami bisa memeriksa 4000 lebih spesimen,” sebutnya.

 

Kondisi menggembirakan ini menurutnya setelah mendapat bantuan alat PCR dari Pemerintah Provinsi Sumsel. “Karena itu, kami sekarang berani menyatakan, hasil pemeriksaan BBLK bisa diketahui paling lama tiga hari dari pemeriksaan awal,” kata Andi. (asv)

 

 

Bagikan

Related Stories