Angka Kecelakaan Mobil Tesla Tanpa Awak Terbanyak

Dalam laporan kecelakaan mobil dengan teknologi kemudi canggih, Tesla pimping angka kecelakaan terbanyak. (carmagazine.co.uk)

WASHINGTON - Data regulator keselamatan mobil AS, mengungkap mobil Tesla paling banyak mengalami kecelakaan yang mencapai 273 kasus kendaraan dengan sistem bantuan kemudi canggih, seperti dikutip dari Reuters.

Inovasi perangkat lunak asisten pengemudi canggih milik Tesla yang dijuluki "Full Self Driving" juga telah menciptakan kebingungan tentang kemampuan kendaraan.

Sejak bulan Juni 2021, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) AS memerintahkan pabrik mobil dan perusahaan teknologi untuk melaporkan kecelakaan. Sampai saat ini ada lebih dari 500 laporan yang masuk.

Baca Juga:

NHTSA mengharuskan pembuat mobil untuk menyediakan data kecelakaan dan penggunaan standar. Peraturan itu dibuat setelah kecelakaan pada 2016 yang menewaskan seorang pengemudi Tesla yang menggunakan sistem Autopilot. Menurut situs web perusahaan sistem ini masih memerlukan perhatian pengemudi walaupun memungkinkan untuk berjalan dan berhenti sendiri.

NHTSA menyatakan bahwa kumpulan data kloter pertama telah digunakan untuk diadakan penyelidikan dan penarikan kembali sekaligus membantu penyelidikan ulang.

Dewan keselamatan AS mengatakan data itu tidak distandarisasi sehingga sulit untuk mengevaluasi kinerja sistem masing-masing pembuat mobil.

“Data itu akan membantu penyelidik kami dengan cepat mengidentifikasi tren cacat potensial," kata Administrator NHTSA Steven Cliff. Ia menambahkan bahwa jumlah insiden yang dilaporkan sendiri tidak cukup untuk menarik kesimpulan.

Sebelumnya, regulator telah membuka evaluasi awal untuk menilai kinerja Autopilot setelah sekitar selusin kecelakaan di mana kendaraan Tesla menabrak kendaraan darurat yang berhenti. 

Baca Juga:

Terlepas dari keterbatasan, NHTSA mengatakan data itu penting untuk dengan cepat menemukan potensi cacat. Insiden yang terjadi saat sistem canggih diaktifkan dalam waktu 30 detik setelah crash harus dilaporkan dalam waktu 24 jam ke NHTSA.

Oleh karena itu, perusahaan mobil mulai bergegas menambahkan sistem bantuan pengemudi, mengatakan ini meningkatkan keselamatan. Regulator A.S. mencoba memahami dampak dari perubahan tersebut, tetapi karena cara pelaporan yang berbeda, kinerjanya sulit untuk dievaluasi.

NHTSA memerintahkan perusahaan untuk segera melaporkan semua kecelakaan yang melibatkan sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS) dan kendaraan yang dilengkapi dengan sistem mengemudi otomatis yang sedang diuji di jalan umum.

Para senator memperingatkan bahwa teknologi ini tidak bisa dianggap sepenuhnya aman, mengingat jumlah kecelakaan yang terjadi. 

"Kami khawatir bahwa beberapa pengemudi saat ini menggunakan teknologi sebagai fitur kenyamanan dan menempatkan diri mereka sendiri dan pengguna jalan lain dalam bahaya," tulis Markey dan Blumenthal.

Dari 392 kecelakaan yang dilaporkan oleh selusin pembuat mobil sejak Juli, terdapat enam kematian dilaporkan dan lima cedera serius. Perusahaan juga melaporkan 130 kecelakaan yang melibatkan prototipe sistem mengemudi otomatis, dengan 108 tidak melibatkan cedera dan satu cedera serius.

Menurut laporan itu, Honda Motor mengidentifikasi 90 kecelakaan. Honda menyampaikan bahwa mereka tidak menemukan cacat pada sistem. Bahkan laporan kecelakaannya didasarkan pada pernyataan pelanggan yang tidak diverifikasi untuk mematuhi tenggat waktu pelaporan.

Sementara itu, unit mobil self-driving milik Alphabet Inc, Waymo melaporkan 62 kecelakaan yang melibatkan sistem mengemudi otomatis. Waymo mengatakan kecelakaannya tidak parah dan sepertiganya terjadi dalam mode manual dengan airbag yang dikerahkan hanya dalam dua kecelakaan. Sementara itu, Cruise milik General Motors (GM.N) melaporkan 23 kecelakaan. 

Secara terpisah, NHTSA telah membuka 35 investigasi kecelakaan khusus yang melibatkan kendaraan Tesla di mana ADAS diduga digunakan. Sebanyak 14 kematian akibat kecelakaan telah dilaporkan dalam penyelidikan Tesla tersebut, termasuk kecelakaan di California pada Mei yang menewaskan tiga orang.

Badan tersebut berencana untuk merilis data baru setiap bulan.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Fadel Surur pada 17 Jun 2022 

Bagikan

Related Stories