Antisipasi Bullying: Bangun Lingkungan Aman dengan Hubungan Sosial Positif dan Penghargaan Diri

Antisipasi Bullying: Bangun Lingkungan Aman dengan Hubungan Sosial Positif dan Penghargaan Diri (ist)

Oleh: Anggun Kelara, Maria Desmonda, Maulidya Fazalika, Muhammad Hersyah, Sherly Dwi, M.Ijlal, Samuel Levi*

LINGKUNGAN merupakan medium berupa tempat dimana makhluk hidup tinggal, dan memiliki karakter serta sifat dan fungsi yang khas dan kebanyakan terjadi hubungan timbal balik yang terjadi antar satu individu dengan yang lainnya.

Di dalam lingkungan itu sendiri banyak tercipta kelompok yang memiliki karakteristik yang berbeda beda, karakteristik inilah yang menciptakan adanya kesenjangan dalam banyak aspek.

Sebenarnya jika ditinjau lebih jauh keberadaan kesenjangan ini tidak akan terlalu berdampak jikalau semua individu memiliki sifat toleransi, namun sungguh disayangkan banyak individu yang belum mendapat edukasi sehingga banyak kasus yang dinamakan bullying atau perundungan dalam kesenjangan di lingkungan ini.

Baca Juga:

Dikarenakan bullying ini adalah suatu tindakan yang sangat berbahaya yang dapat menciptakan dampak dalam jangka pendek maupun jangka panjang, oleh sebab itu perlu adanya tindakan untuk menciptakan lingkungan anti bullying.

Dalam menciptakan lingkungan yang aman tanpa bullying, ada beberapa hal yang mendukung terciptanya lingkungan tersebut. Lingkungan yang nyaman dan positif menjadi salah satu penyebab dalam terciptanya lingkungan yang aman. Lingkungan nyaman dan positif berupa lingkungan indah dan bermanfaat, serta lingkungan yang bersih dan terawat.

Selain itu, peran relasi sosial yang positif mencakup kedekatan, keberagaman, dan kesamaan juga menjadi faktor pendukung. Terakhir, penghargaan diri juga diperlukan dengan menciptakan perasaan kagum, nyaman, dan mendapatkan pujian juga menunjukkan lingkungan yang aman tanpa bullying dapat tercipta.

Karenanya, Selasa (3/12/2024), Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya melakukan kegiatan photovoice di Yayasan Ibnush Sholeh untuk melihat dan mendokumentasikan pandangan anak-anak terhadap lingkungan yang nyaman dan aman melalui hubungan sosial yang positif dan penghargaan diri sebagai solusi pencegahan terjadinya bullying.

“Karena kakak cantik,” Alika

Penghargaan diri adalah hal yang penting dalam perkembangan individu, penghargaan diri muncul dari pengalaman-pengalaman seperti penerimaan pujian, rasa kagum, serta berada di lingkungan yang nyaman dan aman. Berdasarkan foto tersebut, ekspresi senyum menggambarkan bentuk apresiasi yang memperkuat penghargaan diri.

Menurut Coopersmith (2007), harga diri yaitu penilaian diri yang dipengaruhi oleh sikap interaksi, penghargaan serta penerimaan orang lain terhadap individu. Alika mengungkapkan rasa kagum kepada kakak tersebut. Alika juga merasa dekat dengan kakak tersebut.

Pujian terhadap kepribadian maupun hal positif lainnya akan mendorong perasaan dihargai serta memberikan rasa nyaman. Dengan perhargaan diri yang baik, individu dapat lebih percaya diri dan memiliki kemampuan untuk menangani situasi negatif seperti bullying.

Lingkungan yang aman tanpa bullying adalah lingkungan yang tidak malu dan ragu untuk mengungkapkan pujian karena rasa nyaman dan kedekatan yang dimiliki.

“Bagus ya, bunga-bunganya dirawat sama orang sini ya?,”Kak Bella

Menurut penelitian Hartig, et al. (2014), keberadaan ruang hijau yang terawat dapat meningkatkan kualitas hidup, memberikan efek relaksasi serta memperkuat hubungan sosial dalam komunitas. Lingkungan yang nyaman, aman dan positif juga harus mencakup lingkungan yang menghadirkan keindahan dan kebersihan.

Keindahan dari lingkungan akan memberikan rasa kagum serta kebahagiaan, sementara kebersihan menciptakan rasa nyaman dan mendukung kesehatan.

Kevin memilih foto bunga karena bunga-bunga tersebut cantik dan dia tersanjung dengan keindahan bunga tersebut. Bunga-bunga tersebut dirawat oleh orang-orang setempat, yang menandakan bahwa lingkungan di sekitar mereka terawat. Lingkungan yang bersih dan terawat akan memberikan manfaat estetika serta mendukung kesejahteraan fisik dan mental.  Hal ini juga memperkuat kesan bahwa komunitas setempat peduli terhadap keindahan dari lingkungan sekitar mereka.

“Karna billy baek,” Yudi

Menciptakan lingkungan pertemanan yang sehat tanpa bullying merupakan aspek yang sangat penting bagi setiap individu. Tanpa adanya bullying, maka suatu individu akan menjadi lebih bebas mengekspresikan diri dan menjalin hubungan yang tulus. Kedekatan, keberagaman dan kesamaan merupakan poin utama dalam membangun hubungan yang harmonis.

Di suatu lingkungan pertemanan tentunya kedekatan merupakan aspek yang sangat penting, dengan adanya rasa dekat satu sama lain maka akan tercipta ikatan emosional yang kuat antar individu. Begitu juga dengan rasa toleransi atas keberagaman dan nilai kesamaan yang dapat membangun rasa saling pengertian.

Baca Juga:

Contohnya, Yudi yang memilih memfoto Billy dari sekian banyak objek yang ada, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan pertemanan yang baik tidak tergantung pada perbedaan, tetapi rasa kedekatan emosional dan saling menghargai.

Dalam lingkungan yang sehat perbedaan bukan penghalang, namun sebagai wadah untuk kita saling mengenal dan memahami satu sama lain.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman agar tercipta hubungan yang positif, serta membentuk individu menjadi pribadi yang lebih percaya diri, terbuka, dan peduli terhadap sesama.

* Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya
 

Tags antisipasi bullyingBagikan

Related Stories