BucuKito
Ariel Tatum pernah Idap Borderline Personality Disorder, Kenali Gangguan Mental Jenis ini Yuk
JAKARTA - Salah seorang aktris dan model asal Indonesia, Ariel Tatum (26) pernah menceritakan kisahnya yang sempat mengidap gangguan mental borderline personality disorder.
Ariel mengaku mengidapp sejak usia remaja, bahkan ia mengatakan pernah beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri.
Lalu, apa itu borderline personality disorder?
Melansir dari laman psychology today, borderline personality disorder atau gangguan kepribadian ambang adalah kondisi yang ditandai dengan ketidakstabilan dan impulsif. Mereka yang mengidapnya akan memiliki pemahaman realitas yang berbeda.
Ketidakstabilan ini terwujud dalam hubungan, emosi, dan konsep diri. Orang-orang dengan gangguan BDP merasa takut ditinggalkan dan mendambakan kepastian juga validasi. Mereka merasa begitu terikat dengan orang-orang disekitar dan perubahan kecil bisa membuat mereka sangat kecewa.
Baca Juga:
- Mau Tau, Begini Cara Intip Story Instagram Seseorang Secara Anonim
- KH M Ali Yafie Berpulang, Peletak Dasar Fiqih Lingkungan Hidup, Simak Sosoknya
- Startup Jepang ini Tawarkan Wisata Luar Angkasa dengan Kapsul Helium
Turbulensi yang ada dalam emosi dan konsep diri mereka dapat melibatkan ledakan kemarahan, suasana hati yang buruk, putus asa, paranoia, kecenderungan menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri.
Lebih lanjut menurut psychology today, 10% dari pengidap BPD meninggal dunia karena bunuh diri. BSD kebanyakan dimulai pada masa remaja atau dewasa awal.
Ketidakstabilan adalah ciri khas gangguan BPD. Mereka dapat saja memuji dan mencintai Anda dengan sangat tulus namun mendadak mengkritik dan mencela Anda. Saat marah, tak mustahil mereka akan meneriaki Anda di depan umum, memukul Anda hingga melukai diri sendiri.
Ketakutan mereka akan pengabaian bermanifestasi menjadi hubungan yang posesif dan penuh manipulasi.
Menurut DSM-V seseorang didiagnosis memiliki BPD jika mengalami setidaknya lima dari gejala-gejala berikut:
1. Mudah panik sebagai wujud menghindari pengabaian
2. Memiliki pola hubungan yang tidak stabil dan intens ditandai dengan pergantian antara ekstrem idealisasi dan devaluasi
3. Memiliki gangguan identitas yaitu citra diri yang tidak stabil secara nyata
4. Impulsif setidaknya di dua area yang bepotensi merusak diri (berbelanja, seks, penyalahgunaan zat, mengemudi sembarangan, dan makan tidak teratur)
5. Menyakiti diri dan percobaan bunuh diri secara berulang
6. Ketidakstabilan suasana hati
7. Perasaan hampa yang kronis
8. Kesulitan mengendalikan amarah
9. Stres dan gejala disosiatif yang parah
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 26 Feb 2023