Ekonomi dan UMKM
Aset Kripto Big Cap Terjerembap ke Zona Merah di Awal Pekan Ini
JAKARTA – Dampak kebangkrutan bursa FTX masih menjadi pengaruh yang cukup besar sehingga aset-aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) pun terjerembap di zona merah menurut pantauan Coin Market Cap, Senin, 21 November 2022 pukul 10.15 WIB.
Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin (BTC) mencatat penurunan 4,2% ke posisi US$15.992 atau setara dengan Rp250,94 juta dalam asumsi kurs Rp15.692 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kemudian, Ethereum (ETH) yang menempati peringkat kedua big cap setelah BTC terpantau melemah 7,99% ke level US$1.121 (Rp17,6 juta).
Baca Juga :
- Hijaukan Teras, Kedai Teh "Kembali ke Rumah Nenek" juga Tawarkan Beragam Tanaman Hias
- Musim PHK, Simak inilah10 Perusahaan dengan Karyawan Terbanyak di Dunia
- Menaker Minta UMP Ditetapkan Paling Lambat 28 November 2022
Di peringkat ketiga, Tether (USDT) melemah 0,03% ke harga US$0,9998 (Rp15.688) sementara USD Coin (USDC) di peringkat keempat alami stagnan di posisi US$1 (Rp15.692).
Binance Coin (BNB) di peringkat kelima mengalami penurunan 5,86% ke US$256,87 (Rp4,03 juta), dan Binance USD (BUSD) di peringkat keenam mencatat kenaikan 0,02% ke posisi US$1 (Rp15.692).
Di peringkat ketujuh, Ripple (XRP) mengalami pelemahan 10,58% ke posisi US$0,3498 (Rp5.489) sementara Cardano (ADA) di peringkat kedelapan terpantau menurun 8,26% ke level US$0,3025 (Rp4.746).
Selanjutnya, Dogecoin (DOGE) di peringkat kesembilan mencatat penurunan 11,74% ke level US$0,07486 (Rp1.174), sedangkan Polygon (MATIC) di peringkat kesepuluh terpantau melemah 10,37% ke posisi US$0,7818 (Rp12.268).
Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, walaupun pasar kripto sempat tampak memulih setelah inflasi AS yang mereda pada periode Oktober 2022, namun rupanya sentimen yang hadir dari kebangkrutan bursa FTX masih memicu tren bearish pada sejumlah aset.
“Di samping itu, situasi makroekonomi Eropa juga tak kunjung stabil. Inflasi Inggris terus mengalami kenaikan menjadi 11,1%, tertinggi dalam 41 tahun terakhir. Kemudian, inflasi Eropa tembus 10,6%, rekor tertinggi sepanjang sejarah. Ada pula ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina yang kembali memanas,” ujar Afid dikutip dari riset mingguan, Senin, 21 November 2022.
Kekhawatiran terhadap pasar kripto pun masih cukup tinggi sehingga menekan kinerja dari aset-aset big cap. Hal itu tercermin dari Fear and Greed Index Bitcoin yang berada di level “Extreme Fear”.
Top Gainers
Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top gainers:
1. UNUS SED LEO (LEO): +1,48% (US$4,43/Rp69.515)
2. Pax Dollar (USDP): +0,23% (US$0,9976 /Rp15.654)
3. Binance USD (BUSD): +0,05% (US$1/Rp15.692)
4. USD Coin (USDC): 0% (US$1/Rp15.692)
5. Tether (USDT): -0,03% (US$0,9988/Rp15.673)
Top Losers
Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top losers:
1. Chiliz (CHZ): -19,02% (US$0,1866/Rp2.928)
2. Algorand (ALGO): -15,03% (US$0,2436/Rp3.822)
3. EthereumPoW (ETHW): -14,34% (US$0,1849/Rp2.901)
4. Aptos (APT): -13,84% (US$3,96/Rp62.140)
5. Arweave (AR): -13,71% (US$9,15/Rp143.581)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 21 Nov 2022