Asik nih! Kreasi Makanan Nori Ala Purbalingga Terbuat dari Daun Singkong

Bupati Purbalingga (tengah) menunjukkan hasil kreasi Makanan Nori terbuat dari Daun Singkong (dok. Jatengprov.go.id)

Purbalingga - Pelaku usaha Purbalingga membuat kreasi produk makanan nori dari bahan daun singkong yang tentunya sangat berciri lokal Nusantara.

Nori sendiri sebenanrnya adalah makanan khas dari Jepang yang bahannya terbuat dari rumput laut yang dikeringkan. 

Camilan bercita rasa gurih, dengan merek Norisi, tersebut adalah kreasi pelaku UMKM Desa Krenceng, Kecamatan Kejobong, Purbalingga bernama Rahid. 

Menurut Rahid, mengolah daun singkong menjadi keripik nori karena daun singkong di Kecamatan Kejobong melimpah dan belum dimanfaatkan secara maksimal.

“Awalnya coba-coba, otodidak pas waktu pandemi Covid-19 tahun lalu. Saya melakukan uji coba berbagai resep nori sampai ketemu yang pas,” katanya dilansir dari jatengprov.go.id, Minggu (15/10).

Rahid menyebutkan harga jual Norisi adalah Rp12.000 untuk kemasan 70 gram, dengan tiga varian rasa yang bisa dipilih yaitu original, keju, dan balado.

Produknya tidak hanya diminati oleh konsumen di pasar Purbalingga, tetapi ada juga permintaan dari Sragen dan Sidoarjo.

 “Saat ini, Norisi juga sudah mengantongi legalitas yang dibutuhkan, mulai dari NIB, PIRT, dan label halal, sampai informasi nilai gizi dibantu Dinkop UKM. Untuk pelatihan terakhir di Kebumen, pelatihan kemasan difasilitasi Dinkop UKM Purbalingga,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah dapat memfasilitasi peralatan produksi dengan teknologi yang tepat guna sehingga bisa memproduksi lebih banyak dan banyak melibatkan tenaga kerja.

Sementara, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, menyampaikan, kegiatan Roadshow Pemulihan Ekonomi Kecamatan Kejobong merupakan ajang perkenalan inovasi produk UMKM lokal berbahan dasar komoditas lokal Kejobong.

Selain nori yang terbuat dari daun singkong, imbuhnya, ada pula dawet dari ganyong, dawet durian, tepung mocaf, aneka keripik dari singkong dan sebagainya.

“Jadi melalui Roadshow Pemulihan Ekonomi ini adalah untuk memperkenalkan produk-produk unggulan dari tiap desa dan kecamatan kepada masyarakat luas,” katanya. (-)

 

Tulisan ini telah tayang di jatengaja.com oleh SetyoNt pada 15 Oct 2023 

Bagikan
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories