Babak Baru! Korban Pelecehan Seksual Unsri Lapor Polisi

Kampus Unsri (website unsri)

PALEMBANG, WongKito.co - Babak baru dari dugaan pelecehan seksual yang dilakukan dosen terhadap mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri), korban melapor ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan (Sumsel), Subdit IV Reknakta.

"Kami sudah menerima laporan dari korban berinisiar DR yang melaporkan dosen pembimbing skripsi. Masih akan dilakukan pemeriksaan dan pengembangan terkait dengan laporan tersebut," kata Kasubdit IV Renakta Kompol Masnoni, mengutip suarasumsel, Selasa (30/11/2021).

Menurut dia pelecehan tersebut dilakukan saat akhir proses skripsi. Ketika korban DR menghadap terlapor untuk meminta tandatangan terakhir sebelum dinyatakan selesai menempuh pendidikan strata satu.

Atas laporan  tersebut akan segera dilakukan pemeriksaan TKP, terlapor, dan saksi-saksi akan kita lakukan, tambah dia.

Masnoni mengungkpak hingga kini baru satu kasus yang dilaporkan. Dugaan sementara kasus pelecehan ini dilakukan di beberapa Fakultas dan berbeda kasus pelecehannya.

"Untuk korban DR yang telah melapor mendapat pelecehan secara fisik. Sedangkan dua korban lain mengalami pelecehan secara verbal melalui WhatsApp dan telepon," jelas dia.

Untuk korban DR, Masnoni menilai pihaknya akan segera melakukan visum guna menambah barang bukti pelecehan yang telah dilakukan terlapor. DR pun akan segera mendapat pendampingan.

"Sesuai keterangan korban ada pelecehan fisik. Kita akan lakukan visum, hasilnya akan kita periksa," jelas dia.

 

Rektor Telah Bentuk Tim 


Sebelumnya informasi terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan dosen terhadap mahasiswi sampai kini terus bermunculan. Dua bulan lalu bahkan curhatan seorang mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) sempat menjadi trending di twitter, dan disikapi pihak kampus dengan membentuk tim untuk mengusut kasus dugaan pelecehan seksual tersebut.

Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut terkait kasus tersebut. Menanggapi hal itu, Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) Anis Saggaf mengungkapkan pihaknya telah membentuk tim sejak menerima laporan dugaan pelecehan seksual itu dua bulan lalu.

“Sampai kini, tim belum mendapatkan informasi siapa mahasiswi yang menyampaikan dugaan kasus pelecehan seksual tersebut," kata dia, kemarin.

Anis mengatakan pihaknya tidak akan memberikan toleransi kepada pelaku pelecehan seksual tersebut dan akan menerapkan sanksi tegas sesuai ketentuan berlaku.

"Unsri tegas dalam menerapkan aturan terhadap melanggar etika norma siapapun juga tidak hanya dosen, mahasiswa juga, termasuk yang merusak nama lembaga masuk pelanggaran berat. Jadi kita semua proses,” ujar dia.

Menurut dia tim yang beranggotakan Wakil Rektor I dan II serta Dekan yang bersangkutan. Nantinya, tim ini akan meneliti soal kejadian pelecehan seksual yang dimaksud.

"Selama ini kan gak tahu siapa (korban) kan gak jelas. Sekarang siapa orangnya sedang di dalami. Dalam waktu dekat pasti ada hasilnya. Unsri harus bersih dari perbuatan di luar etik termasuk juga bersih dari kepentingan," tegas Anis.

Sementara Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatra Selatan, Kombes Pol Hisar Siallagan menjelaskan, sampai saat ini belum mendapatkan satupun laporan terkait dugaan pelecehan seksual yang menimpa mahasiswi Unsri.

Ia pun menyarankan agar korban cepat membuat laporan agar kasus tersebut segera diusur.

"Kalau kejadian itu memang ada dan korban melaporkan makan akan segera ditindaklanjut," Kata Hisar singkat.

Sebelumnya,seseorang yang mengaku sebagai mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri) membuat heboh. Sebab, ia mengungkapakan telah menjadi korban pelecehan oknum dosen di kampus tersebut.

Curhatan tersebut diunggah oleh akun twttier @unsrifess kemudian kembali direpost oleh akun instagram @palembang.eksis.

Dalam tulisannya, mahasiswi itu mengaku menjadi pelecehan seksual oleh oknum dosen pada Sabtu (25/8/2021, saat hendak mengurus skripsi yang sempat tertunda satu semester. Kemudian ia menemui dosen tersebut untuk bimbangan.

Dosen yang diduga menjadi pelaku tersebut sempat menanyakan kepada korban penyebab ia menunda skripsi satu semester.

Setelah mengaku terdesak, mahasiswi ini akhirnya bercerita permasalahannya di rumah hingga dari masalah keluarga sampai ekonomi. Korban pun tak kuasa menahan tangis saat menceritakan itu kepada pelaku.(*)


Related Stories