Bagasi Tertukar, Seorang Penumpang Pesawat Cari Nomor Telpon dengan Meretas Laman Web Maskapai

Seorang penumpang pesawat India mengaku terpaksa meretas situs web maskapai penerbangan yang digunakan karena pihak maskapai menolak membantu melacak barang bawaannya yang tertukar. (Twitter @_sirius93_)

BANGALORE - Akibat bagasi miliknya tertukar, Nandan Kumar asal India terpaksa meretas situs web maskapai penerbangan domestik India untuk mencari barang bawaannya yang tertukar tersebut.

Ia menghubungi maskapai penerbangan India berbiaya rendah, IndiGo, setelah menyadari barang bawaannya tertukar dengan penumpang lain, seperti dikutip dari BBC pada 1 April 2022.

Kumar baru menyadari kesalahannya saat sudah tiba di rumah karena kedua tas terlihat mirip.  

Ia berhasil mengidentifikasi data rekam nama penumpang (PNR) melalui label pada tas.

Baca Juga:

Kumar memutuskan untuk mencari informasi sendiri karena pihak maskapai menolak memberikan informasi atas alasan peraturan privasi dan perlindungan data.

“Tim layanan pelanggan telah mengikuti protokol dengan tidak membagikan detail kontak penumpang lain. Ini sesuai dengan kebijakan privasi data kami,” kata pihak IndiGo dalam pernyataan kepada BBC.

Kumar mengatakan bahwa pihak maskapai berjanji akan menghubunginya setelah menghubungi penumpang lain, tetapi panggilan itu tidak datang.

Dalam sebuah utas di Twitter, Kumar yang merupakan seorang software engineer menyampaikan kronologis lengkapnya.

Ia mencoba berbagai metode untuk mencari alamat atau nomor telepon penumpang lain menggunakan PNR melalui situs web IndiGo. 

“Setelah segala percobaan gagal, insting developer saya muncul dan saya menekan tombol F12 dan membuka developer console pada situs dan memeriksa log jaringan,” kata Kumar.

Kumar tidak memiliki niat jahat dan hanya ingin mencari nomor telepon atau alamat e-mail penumpang lain itu agar bisa dihubungi untuk bertukar tas. 

Setelah nomor telepon penumpang itu berhasil didapatkan, Kumar menghubunginya dan berhasil menukar tasnya.

Ia mengatakan bahwa data sistem seharusnya dienkripsi karena memungkinkan siapa saja untuk mengakses informasi pribadi.

“PNR dan nama belakang penumpang sangat mudah untuk didapatkan. Banyak orang yang membagikan boarding pass mereka. Siapapun bisa melihat tas Anda, mengambil gambar, lalu menggunakannya untuk mencari informasi,” ujar Kumar.

Sementara itu, pihak IndiGo menampik pengakuan Kumar dan mengatakan bahwa sistem mereka benar-benar kuat. Mereka juga mengaku akan meninjau kasus pembobolan itu secara lebih rinci.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Fadel Surur pada 01 Apr 2022 

Bagikan

Related Stories