Ekonomi, Fintech & UMKM
Bali Alus, Pemberdayaan Perempuan di Balik Sukses Produk Kecantikan Tradisi Bali
BALi (Soloaja.co) - Di saat tren skincare makin bermunculan dan industri kecantikan Indonesia mulai menggeliat, ada seorang perempuan Bali yang telah menjadi pelopor akan kemajuan dunia kecantikan tradisional Tanah Air. Dialah Ni Kadek Eka Citrawati sang pendiri Bali Alus, produk kecantikan berbahan dasar alami yang dikembangkan dari resep warisan leluhur Bali.
Bali Alus yang berdiri sejak tahun 1999, terinspirasi melihat salah satu hasil bumi di desanya, yaitu tanaman aloe vera atau lidah buaya yang melimpah, tetapi hanya menjadi komoditas ekspor. Menurutnya, lidah buaya ini akan lebih bermanfaat jika diolah dan dimanfaatkan sendiri.
“Ide muncul saat tanaman Lidah Buaya banyak ditemui di Bali. Saya mulai mencoba meracik produk perawatan kulit dengan resep atau cara membuat yang sudah turun temurun diwarisi oleh keluarga secara tradisional. Hasilnya tadinya hanya diberikan pada teman, keluarga, dan tetangga, banyak yang suka dan memuji. Hingga muncul ide menjadikannya bisnis serius,” kata Ni Kadek Eka Citrawati.
Kini, Bali Alus telah meluncurkan lebih dari 200 produk. Ni Kadek terus berinovasi membuat produk dari bahan organik yang tahan lama dan bagus untuk kulit. Produknya mulai dari berbagai rangkaian produk perawatan tubuh, sabun mandi dan cuci tangan, essential oil, hingga rangkaian produk untuk spa. Malah selama Pandemi Covid-19, Ni Kadek juga berinovasi menciptakan kebutuhan harian untuk menjaga kesehatan, seperti hand sanitizer dan masker kain.
Di balik kesuksesan ini, Ni Kadek ternyata juga sukses memberdayakan perempuan-perempuan di sekelilingnya. Ia mengajak ibu-ibu rumah tangga yang aktif di Banjar untuk bergabung memajukan Bali Alus. Keterlibatan mereka mulai dari produksi hingga ikut andil dalam kegiatan pemasaran.
Ia membuka jalan untuk para ibu tetap memiliki waktu untuk menjalani aktivitasnya sebagai ibu, sambil membantu perekonomian keluarga. Waktu bekerjanya pun tidak mengganggu aktivitas sosial yang mereka ikuti sebelumnya.
"Ada juga disini misalnya, anaknya sekolah sama anak saya terus kenal di situ, terus (dia) ada kesulitan perekonomian jadi saya pekerjakan di Bali Alus," katan Ni Kadek.
Ia bahagia karena bisa membantu dan, tentunya, dibantu usahanya oleh kaum perempuan di sekelilingnya. Pegawainya yang pada awal mula Bali Alus berdiri hanya tiga orang, sekarang sudah mencapai 100 orang pekerja.
Pengembangan Bali Alus juga unik dari segi promosi. Sejak awal berdirinya, Ni Kadek tidak pernah menggunakan media iklan besar-besaran. Berkat loyalitas perempuan-perempuan yang menjadi konsumernya, produk Bali Alus bisa dikenal lebih luas oleh masyarakat.
"Kekuatannya ada di produknya ya, terus kita juga nggak punya budget awalnya untuk promosi. Jadi, masih dalam mulut ke mulut dan itu kita sangat terbantu sekali dengan loyalitas ibu-ibu pemakai Bali Alus yang mempromosikan," katanya.
Pengalaman ini kemudian membuat Ni Kadek belajar, bahwa ketika perempuan saling membantu hasil karya perempuan lainnya, maka ada kesuksesan bersama yang dapat diraih.
“Sebagai perempuan Indonesia lebih mencintai produk dalam negeri. Kita ada ribuan perempuan Indonesia. Jadi kalo mereka mencintai produk dalam negeri, mereka juga mencintai produk temannya mereka,” ucap Ni Kadek.
Sejak pandemi di 2020, Ni Kadek bersama perempuan-perempuan Bali Alus lebih aktif lagi mengembangkan usahanya. Ia gencar memberdayakan pegawainya untuk bertransformasi secara digital, memindahkan usahanya dari offline ke online.
Ni Kadek fokus memindahkan kegiatan marketing secara daring. Pegawai yang tadinya aktif berjualan di toko-toko cabangnya, diarahkan serta diberikan pembelajaran untuk berjualan melalui, media sosial, website atau marketplace dalam negeri.
Mereka pun belajar untuk menyesuaikan diri dengan kegiatan promosi secara online, memasang iklan digital, hingga lebih banyak mempublikasikan kegiatan demi kegiatan di media sosial. Semuanya demi merambah pasar baru dan menjaring pembeli lebih luas di dunia digital.
"Mau tidak mau mereka pengetahuannya diupgrade. Mereka harus bisa yah, biar survive juga di kondisi sekarang ini. Jadi mereka saya tugaskan di online," ucapnya.
Bali Alus membangun akun Instagram @balialus.id, website www.balialus.com, dan berbagai toko online dengan nama Bali Alus Official. Sejauh ini, pasarnya telah mencapai Pulau Jawa dan Sulawesi. Secara internasional, produk Bali Alus juga diekspor ke Korea Selatan.

Pada tanggal 1 Juni 2021 Bapak Agus Sumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian RI meninjau ruang produksi Bali Alus dan memberikan kesan positif bahwa pabrik Bali Alus sangat bersih dan higienis.
Ke depannya, ia berharap produknya dapat lebih dicintai, oleh kaum perempuan dan juga laki-laki. Bagaimana pun, merawat kulit berarti juga merawat kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tampak sehat di luar dan sehat di dalam.
Ni Kadek juga berharap pandemi segera berakhir sehingga, usahanya dapat menghidupkan kembali toko-toko offline, kemudian dipadukan dengan usaha online yang sudah terbentuk selama pandemi.