Ragam
Bandara Fatmawati Soekarno Bersiap jadi Bandara Internasional
BENGKULU - Meskipun sempat terkendala pandemi COVID-19, pengembangan bandar udara (Bandara) Fatmawati Soekarno (Fatsoe) menjadi Bandara Internasional akan terus dilanjutkan.
“Tahun ini, mulai pekan kedua September perusahaan kembali memulai pengembangannya dengan tahapan awal pembukaan rute baru dan penyediaan akses pariwisata di terminal utama,” kata Eksekutif General Manajer (EGM) PT Angkasa Pura II Bengkulu Ngatimin K Murtono dan pengembangan ini mendapat dukungan dari Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai mendapat tamu baru dari Maskapai Super Air Jet, Selasa (13/9/2022).
Kehadiran Super Air Jet memberi dampak positif untuk sektor pariwisata di Bengkulu sehingga dalam waktu dekat diharap akan ada pembukaan rute penerbangan baru ke mancanegara.
"Apalagi dengan adanya dukungan dari Gubernur, ini tentu membuat kami lebih bersemangat lagi menggenjot pembangunan infrastruktur Bandara untuk lebih baik lagi," kata Ngatimin.
Baca Juga:
- Rusia Tawarkan Harga Minyak Mentah Lebih Baik, Jokowi Mulai Pertimbangkan Beli dari Negeri Beruang Merah
- Kemenko Perekonomian: Revisi PP 109/2012 Ganggu Iklim Usaha dan Membuat Negara Merugi
- Harga Sayuran di Palembang Cenderung Normal, Bawang Merah Rp 28.000/Kg
Menurutnya, pengembangan ini tak lepas dari kebutuhan pelayanan penumpang akan kenyamanan Bandara. Selain itu terdapat beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi seperti perluasan apron sehingga penumpang tak lagi kejauhan saat menjangkau pesawat.
Saat ini Angkasa Pura II sendiri telah menjalin kerjasama dengan Changi Airport sehingga berkemungkinan untuk dapat membuka jangkauan ke wilayah Asia.
"Target awal kita, Bandara Fatsoe dapat membuka rute Bengkulu-Singapura. Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan terealisasi," kata Armin.
Alternatif Selesaikan Terminal Baru
Angkasa Pura saat ini tengah mencari jalan alternatif untuk menyelesaikan pembangunan terminal baru di Bandara Fatsoe. Ngatimin mengungkap terdapat beberapa infrastruktur yang harus dipenuhi di terminal baru yakni utilitas ekskalator dan garbarata di airside.
Jembatan berdinding dan beratap yang menghubungkan ruang tunggu penumpang ke pintu pesawat terbang untuk memudahkan penumpang masuk ke dalam dan keluar dari pesawat belum dapat disediakan mengingat anggaran perusahaan yang direlokasi ke pengembangan lainnya.
"Kedua sarana ini masih dicarikan alternantifnya. Jika dua ini saja sudah ada, pembukaan terminal baru bisa segera direalisasikan," kata dia. (mb)
Tulisan ini telah tayang di lyfebengkulu.com oleh Herlina pada 13 Sep 2022