Ragam
Bank Terbesar Eropa Tinggalkan Pembiayaan Batu Bara Metalurgi
JAKARTA - Bank terbesar zona euro, BNP Paribas (BNPP.PA) mengatakan tidak lagi menyediakan pembiayaan untuk proyek-proyek yang didedikasikan untuk ekstraksi batu bara metalurgi.
“BNP Paribas berkomitmen untuk menyelaraskan portofolio kredit di sektor baja dengan komitmen nol bersih,” kata pemberi pinjaman yang berbasis di Paris itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Jumat (24/11/2023).
Seperti diketahui komitmen tersebut mengacu pada janji mengurangi emisi karbon yang didanai menjadi nol pada tahun 2050.
“BNP mencantumkan target awal tahun ini untuk memangkas emisi karbon yang dibiayai melalui minyak dan gas, pembangkit listrik, otomotif, baja, aluminium, dan semen,” katanya lagi.
Baca Juga:
- BI Pertahankan Suku Bunga di Angka 6 Persen
- BMKG: Siang ini Sumsel Hujan
- Cek Fakta: Daftar Reshuffle ke-7, 13 Menteri Kabinet Indonesia Maju
Pemberi pinjaman secara khusus berjanji untuk memangkas eksposur kreditnya terhadap minyak dan gas masing-masing sebesar 80% dan 30% pada tahun 2030, dibandingkan dengan September 2022.
Ia juga mengatakan pada bulan Mei bahwa pihaknya tidak akan lagi menyediakan pembiayaan apa pun yang didedikasikan untuk pengembangan ladang minyak dan gas baru.
Kelompok advokasi telah mendesak BNP Paribas untuk mempercepat penarikannya dari pembiayaan bahan bakar fosil, bahkan ada yang menggugat bank Prancis tersebut pada Februari.
“BNP Paribas mengingatkan bahwa sejak tahun 2020, mereka telah berkomitmen untuk sepenuhnya keluar dari pembiayaan seluruh rantai nilai perusahaan yang terkait dengan batu bara termal pada tahun 2030 di Eropa dan negara-negara OECD, serta pada tahun 2040 di seluruh dunia,” kata bank tersebut.
Pernyataan BNP pada hari Kamis bertepatan dengan publikasi laporan oleh lembaga swadaya masyarakat Reclaim Finance tentang Pembiayaan Batubara Metalurgi. Menurut laporan tersebut, bank-bank terbesar di dunia, termasuk BNP, telah menyediakan pembiayaan senilai US$557 miliar kepada 50 pengembang terbesar di sektor batubara metalurgi sejak 2016.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 24 Nov 2023