Ragam
Bantah Avtur Sebabkan Harga Tiket Pesawat Mahal, Berikut Penjelasan Menteri Sandiaga
JAKARTA - Menanggapi temuan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang menjadi penyebab utama kenaikan harga tiket pesawat adalah harga avtur.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno membantah temuan tersebut, menurut dia avtur hanya salah satu faktor pembentuk harga tiket pesawat. Namun di luar itu ada banyak faktor lain termasuk pajak, hingga ketersediaan jumlah pesawat.
"Ini faktor utama kenapa harga tiket pesawat mahal di tahun lalu dan dirasa sampai awal tahun ini," katanya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rabu (7/2/2024).
Baca Juga:
- Prakiraan Cuaca Palembang pada Hari Isra Miraj, Simak Yuk!
- Sambut Tahun Baru Imlek, Harga Bahan Pangan di Palembang Naik Signifikan
- Cek Yuk Jadwal Operasional BCA pada Momentum Isra Miraj dan Imlek
Sandi berkaca dari kasus di Indonesia, penyebab utama kenaikan tiket pesawat tahun 2023 karena terbatasnya jumlah pesawat sehingga tidak ada keseimbangan antara supply and demand.
Menurutnya untuk menekan harga tiket pesawat, Indonesia memerlukan tambahan sebanyak 700 pesawat. Sehingga akan ada peningkatan jumlah penerbangan dan ketersedian kursi.
Sebelumnya, KPPU mengungkapkan bahwa mahalnya harga avtur menjadi penyebab utama kenaikan harga tiket pesawat di Indonesia. Bahkan, kontribusinya mencapai 38 hingga 45%.
Baca Juga:
- Gudang Garam Suntik Modal ke PT Surya Dhoho Investama
- Warga minta Normalisasi Anak Sungai Hingga Pembangunan Kantor Lurah saat Reses Tahap I Anggota DPRD Sumsel Dapil X Banyuasin
- Lisa BLACKPINK kini “Bebas” tak Lagi Dikontrak Individual YG Entertainment
KPPU juga mengungkapkan bahwa harga avtur di Indonesia lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga di 10 bandara internasional lainnya. Perbedaannya mencapai 43% pada periode Desember 2023.
Hal ini dinilai berpengaruh langsung kepada harga tiket pesawat terbang, terlebih berdasarkan kajian diketahui bahwa, harga tiket pesawat per kilometer di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan negara ASEAN lain, seperti Thailand, Malaysia.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 08 Feb 2024