Begini 9 Tips Hemat Mahasiswa Kos Sampai Akhir Bulan

Ilustrasi mahasiswa baru. (Freepik/drobotdean)

JAKARTA – Kehidupan mahasiswa kos sangat seru, penuh peluang baru, pertemanan, dan pelajaran hidup. Namun, ini juga menjadi tantangan karena harus mengatur keuangan sendiri.

Menghemat uang saat kuliah memang tidak mudah, tapi menemukan cara cerdas untuk mengatur anggaran dan menabung adalah langkah penting agar tidak menumpuk utang. Bagi sebagian orang, kemandirian finansial ini terasa menyenangkan, tapi bisa juga cukup membingungkan.

Urusan keuangan sering jadi hal yang bikin stres bagi mahasiswa. Stereotip “mahasiswa bokek” ada alasannya, karena memang banyak yang merasa kondisi keuangan cukup ketat selama masa kuliah. Seiring dengan bertambahnya kemandirian, tanggung jawab pun ikut meningkat.

Baca juga:

Nah, biar kalian enggak bokek setiap bulan, mulailah untuk belajar budgeting. Yuk, simak tips sederhana berikut untuk memaksimalkan tabungan kalian!

Tips Budgeting ala Mahasiswa Kos Biar Hemat Sampai Akhir Bulan

Dilansir dari Webster First dan Lafayette Federal Credit Union, berikut tips budgeting biar tetap hemat sampai akhir bulan:

1. Catat Pemasukan dan Pengeluaran

Mulailah dengan mengetahui berapa banyak uang yang kalian terima setiap bulan. Ini bisa berasal dari pekerjaan paruh waktu, kiriman dari orang tua, atau tabungan. Terkadang pemasukan tidak cukup untuk menutupi semua kebutuhan, dan itu wajar.

Dan jangan lupa, hitung pengeluaran kecil seperti biaya parkir. Pastikan semua pengeluaran ditulis dengan detail. Kalian bisa memanfaatkan aplikasi pencatat keuangan gratis, atau cukup gunakan Google Sheets sederhana untuk mengelolanya.

2. Kelompokkan Pengeluaran Kalian

Bagi pengeluaran kalian ke dalam beberapa kategori, misalnya:

- Kebutuhan utama: sewa kos, uang kuliah, makan, dan tagihan utilitas.

- Kebutuhan tambahan: layanan streaming, atau belanja.

Setelah itu, tentukan berapa besar bagian dari pemasukan yang dialokasikan untuk tiap kategori. Sebagai patokan, kalian bisa pakai aturan 50/30/20, gunakan 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan, dan sisihkan 20% untuk tabungan.

Namun, di masa kuliah penghasilan kalian mungkin belum tetap atau belum sebesar pekerja penuh waktu, pola ini bisa jadi kurang praktis. Meski begitu, penting untuk tahu berapa perkiraan pemasukan rutin kalian dan merencanakan bagaimana uang tersebut akan dialokasikan.

Cobalah pikirkan cara terbaik untuk menutup semua kebutuhan utama, tetap menyisihkan sebagian untuk tabungan, sekaligus menyisakan sedikit untuk hal-hal yang kamu inginkan.

Setiap orang mungkin punya cara mengatur anggaran yang berbeda, tapi langkah awal yang bisa kalian lakukan adalah mulai merencanakan penggunaan dari pemasukan rutin kalian.

3. Unduh Aplikasi Mobile Banking

Salah satu masalah terbesar yang sering dialami mahasiswa adalah tidak tahu pasti berapa sisa uang yang mereka miliki, sehingga sering kali jadi kebablasan dalam belanja. Dengan menyimpan aplikasi mobile banking di ponsel, kalian bisa lebih mudah memantau saldo dan memastikan pengeluaran tetap sesuai kemampuan.

4. Siapkan Dana Darurat

Masa kuliah penuh dengan hal-hal tak terduga. Kadang itu pengalaman menyenangkan, tapi bisa juga berupa situasi mendesak, misalnya mobil atau motor rusak, atau bisa jadi kalian harus berobat ke rumah sakit.

Untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini, sisihkan sebagian kecil dari uang khusus untuk dana darurat agar kalian lebih siap menghadapi kejadian tak terencana.

5. Manfaatkan Diskon Mahasiswa

Banyak tempat usaha menawarkan potongan harga khusus untuk mahasiswa, manfaatkan promo, cashback, atau diskon dari e-wallet, marketplace, maupun aplikasi transportasi.

Gunakan kesempatan ini saat mengatur pengeluaran, karena penghematan kecil bisa memberi dampak besar dalam jangka panjang. Misalnya, jika kalian bisa hemat 10% setiap kali pesan pizza, sisa uangnya bisa dialihkan untuk tabungan. 

Namun, gunakan dengan bijak. Jangan sampai promo justru membuatmu tergoda membeli hal yang sebenarnya tidak diperlukan. Anggap promo sebagai strategi untuk berhemat, bukan alasan untuk belanja impulsif.

Dengan begitu, kamu tetap bisa menabung tanpa mengurangi kebutuhan utama, sekaligus punya rencana keuangan yang lebih ideal.

6. Prioritaskan Kebutuhan, Bukan Keinginan

Bagi anak kos, godaan diskon makanan online atau barang lucu di marketplace sering jadi tantangan tersendiri. Karena itu, kemampuan membedakan antara kebutuhan dan keinginan sangat penting. Dahulukan kebutuhan pokok seperti makan, transportasi, dan kesehatan dalam anggaran.

Sementara, keinginan seperti membeli baju baru atau nongkrong di kafe hits sebaiknya disesuaikan dengan sisa dana hiburan yang ada.

Jangan sampai gaya hidup membuat mengorbankan kebutuhan utama. Mengendalikan keinginan bukan berarti tidak boleh bersenang-senang, tapi lebih pada belajar mengatur prioritas.

7. Masak Sendiri

Makan di luar memang lebih praktis, tapi harganya bisa 2–3 kali lebih mahal dibandingkan masak sendiri. Cobalah menyetok bahan makanan untuk seminggu dan mulai belajar memasak menu sederhana yang murah sekaligus bergizi.

Menu favorit anak kos biasanya tidak jauh dari tumisan, telur dadar, nuget, sayur bening, atau nasi goreng. Dengan cara ini, kalian bisa menghemat cukup banyak dan mengurangi pengeluaran bulanan.

8. Jangan Lengah Mencari Beasiswa

Saat sudah kuliah, banyak mahasiswa berhenti mencari beasiswa baru. Padahal, masih ada banyak peluang beasiswa untuk mahasiswa aktif yang sayang kalau dilewatkan.

Beasiswa bisa membantu meringankan biaya kuliah semester berikutnya sekaligus mengurangi beban utang pendidikan sejak awal. Selain itu, beasiswa juga memberi ruang lebih di anggaranmu untuk kebutuhan lain.

Langkah sederhana seperti menyalakan notifikasi email untuk tawaran beasiswa eksternal, atau rutin mengecek website kampus. Sama seperti budgeting bulanan, meluangkan sedikit waktu untuk mencari beasiswa bisa jadi cara efektif untuk memaksimalkan penghematan.

9. Cari Tambahan Uang Saku

Jika uang bulanan tidak cukup, coba cari pemasukan tambahan lewat kerja sampingan. Misalnya dengan jadi penulis lepas, jadi barista, jualan online, atau menawarkan jasa les privat.

Banyak mahasiswa melakukan side hustle seperti ini untuk menambah saldo tiap bulan. Selain menambah pemasukan, pengalaman tersebut juga bisa jadi nilai tambah berharga yang bisa dicantumkan di CV atau portofolio nanti.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 24 Aug 2025 

Bagikan

Related Stories