Begini Catatan Sri Mulyani Soal Agenda Utama Presidensi G20 Indonesia

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memberikan keterangan kepada media mengenai dana alokasi umum (DAU) usai menghadiri rapat paripurna di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 Desember 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, WongKito.co,  – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan agenda utama Presidensi G20 Indonesia sebagaimana arahan Presiden Jokowi mengerucut pada tiga bidang, yaitu kesehatan yang inklusif, transformasi digital, dan transisi energi.

Ia menyebutkan bahwa selain mewujudkan vaksinasi yang merata, Presidensi G20 Indonesia diharapkan sukses dalam mempercepat digitalisasi dan mengarahkan koordinasi kebijakan global terkait pembiayaan perubahan iklim.

“Keketuaan Indonesia ini akan menjadi ajang bagi Indonesia menunjukkan perannya dalam memimpin forum global untuk mengatasi berbagai tantangan dan isu di tingkat dunia,” kata Sri Mulyani yang dilansir dari Kementerian Keuangan, Sabtu, 11 Desember 2021.

Baca Juga : Jepang Kembangkan Masker Wajah Sekaligus bisa Deteksi COVID-19

Menurutnya, Indonesia bertekad untuk mengatasi tantangan global yang masih akan muncul dan mencari solusi terbaik, memastikan bahwa semua negara dapat pulih bersama, serta, mendorong reformasi kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif pascapandemi.

“Oleh karena itu, Presidensi G20 Indonesia mengusung tema Recover Together, Recover Stronger,” katanya.

Kemenkeu dan Bank Indonesia akan mendorong pembahasan enam agenda prioritas dalam jalur keuangan, yaitu pertama, koordinasi exit strategy untuk mendukung pemulihan global. Kedua, upaya penanganan dampak pandemi atau scaring effects dalam perekonomian guna mendukung pertumbuhan yang lebih kuat di masa depan.

Ketiga, penguatan sistem pembayaran di era digital. Keempat, pengembangan pembiayaan berkelanjutan atau sustainable finance. Kelima, peningkatan sistem keuangan yang inklusif dan keenam, agenda perpajakan internasional.

Presidensi G20 Indonesia juga akan melanjutkan beberapa legacy issues, antara lain mengintegrasikan risiko pandemi dan iklim dalam pemantauan risiko global, penguatan Global Financial Safety Net (GFSN), meningkatkan arus modal, melanjutkan Inisiatif Kesenjangan Data atau Data Gap Initiatives, dan meningkatkan Reformasi Regulasi Sektor Keuangan.

Isu lainnya selanjutnya adalah, memperkuat pengelolaan dan transparansi utang, mempercepat agenda infrastruktur menuju pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif, optimalisasi dukungan pembiayaan dari Bank Pembangunan Multilateral (MDBs), memperkuat kapasitas sistem kesehatan dalam pencegahan, kesiapsiagaan dan respons pandemi, serta melanjutkan dukungan untuk menarik investasi sektor swasta di negara-negara berpenghasilan rendah, seperti di kawasan Afrika.

Agenda prioritas dan legacy issue Presidensi G20 Indonesia diharapkan dapat menyeimbangkan agenda global dengan prioritas dan kepentingan domestik, serta menyelaraskan kepentingan berbagai pihak, baik negara maju maupun negara berkembang.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Mutia Yuantisya pada 12 Dec 2021 

Bagikan
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories