Begini Target Sahamnya, Saham Telkom (TLKM) Selalu Hijau di Bulan Desember

Gedung Telkom di kawasan Jl Gatot Subroto Jakarta. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA - Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melonjak 4% pada perdagangan Selasa, 3 Desember 2024. Kenaikan signifikan ini didorong oleh sejumlah katalis positif, termasuk penerapan strategi fixed-mobile convergence (FMC) oleh perusahaan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, menjelang penutupan perdagangan hari ini, saham Telkom diperdagangkan di level Rp2.810 per saham, mencatatkan kenaikan sebesar 4,85%. Saham Telkom bergerak di kisaran Rp2.760–Rp2.830 per saham sepanjang hari ini.

Lonjakan saham Telkom terjadi setelah sebelumnya tercatat mengalami penurunan pada perdagangan 29 November dan 2 Desember. Saham emiten telekomunikasi ini juga tercatat mengalami penurunan pada 25 dan 26 November, masing-masing turun sebesar 0,36% dan 1,09%.

Baca juga:

Menariknya, jika mengacu pada data historis dalam sepuluh tahun terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada bulan Desember menunjukkan performa impresif. Hal ini juga tercermin pada saham TLKM yang mencatatkan profitabilitas sebesar 70%.

Kondisi ini memberikan peluang positif, mengingat saham TLKM terpantau mengalami tekanan sekitar 29,82% secara year to date. Sebelumnya, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham TLKM dengan target harga berbasis discounted cash flow (DCF) sebesar Rp4.250 per saham.

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis mengatakan strategi FMC (fixed-mobile convergence) TLKM diyakini dapat mendorong pertumbuhan kinerja perseroan. Strategi ini menawarkan potensi kenaikan terbesar dengan memanfaatkan pasar captive yang substansial serta konsolidasi trafik jaringan. FMC merupakan layanan yang menggabungkan jaringan fixed broadband dan internet mobile.

“Kami mengantisipasi potensi cross-selling yang kuat melalui penawaran FMC, yang makin didukung oleh sistem penagihan tunggal pada kuartal IV-2024 atau kuartal I-2025,” ujar Niko dalam risetnya dikutip pada Selasa, 3 Desember 2024.

Niko juga bilang Telkom melalui anak usahanya, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), juga telah meluncurkan beberapa inisiatif produk untuk memperluas dan memperdalam pasar perseroan.

Niko menambahkan bahwa Telkom memiliki beberapa katalis pendukung strategi FMC yang diperkirakan akan mulai membuahkan hasil pada kuartal IV-2024. Beberapa faktor yang mendukung antara lain stabilisasi belanja konsumen pada Oktober 2024, kenaikan harga sejumlah paket layanan, serta musim yang kuat (pemilu, hari libur, dan Lebaran 2025).

Dari sisi kinerja kuartal III-2024 pendapatan TLKM mencapai Rp112,21 triliun, naik 0,88% (Year-on-Year/YoY). Namun, laba bersihnya turun 9,33% menjadi Rp7,03 triliun, karena kenaikan beban operasional dan biaya lainnya. 

Diketahui, Telkomsel dan bisnis digital lainnya mencatatkan kinerja positif, tetapi beban pemeliharaan dan karyawan mengurangi profitabilitas . Sementara itu, BRI Danareksa Sekuritas dalam riset yang dirilis Oktober lalu memproyeksikan TLKM pada 2024 mampu memperoleh pendapatannya Rp152,2 triliun, dan laba bersih TLKM diproyeksi Rp23,3 triliun.

 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 03 Dec 2024 

Bagikan

Related Stories