Belajar dari Bharada E, Divonis Ringan Berkat Jujur, ini Kata Gus Muwafiq

Belajar dari Bharada E, Divonis Bebas Berkat Jujur, ini Kata Gus Muwafiq (ist)

PALEMBANG, WongKito.co - Bharada E atau Richard Eliezer Lumiu terdakwa pembunuhan Brigadir J divonis ringan, 1 tahun 6  bulan berkat kejujurannya menjadi justice collaborator atau JC.

Vonis ringan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yang dipimpin hakim ketua Wahyu Iman Santoso dan dibacakan Alimin Ribut.

Begitu besar dukungan masyarakat Indonesia terhadap persidangan dengan terdakwa Bharada E, baik disampaikan langsung dan menonton bersama.

Tidak sedikit, pendukung dari guru besar, dosen dan juga artis.

Baca Juga:

Bahkan, sesaat usai dibacakan vonis terhadap Bharada E, Robby Purba presenter kenamaan Indonesia dari laman instagram @Robbypurba memposting "Alhamdulillah… #merindink INDONESIA-ku LUAR BIASA!!! KEADILAN masih ada ya woy… Jujur gw nangis, karena berbulan-bulan ngikutin - kadang begadangan menjelang tidur eh sampe subuh scrolling2 tiktok dan youtube.

Cuman bisa berdoa - apapun keputusannya udah QODARULLAH. Tapi sebagai apresiasi kepada Justice Collaborator, ICHAD deserved this. Selamat. #1tahun6bulan

Mengekspresikan rasa haru juga disampaikan masyarakat Indonesia melalui status media sosial maupun aplikasi percakapan.

Tak sedikit yang merasakan haru dengan menangis haru tersedu-sedu.

Lalu, bagaimana makna jujur dalam ajaran Islam.

Berikut ini, mengutip NUOnline, penceramah kondang asal Yogyakarta KH Ahmad Muwafiq atau biasa disebut Gus Muwafiq.

Dalam kesempatan berceramah di depan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan sejumlah jajarannya pada Maulid Nabi Besar Muhammad saw 1444 H/ 2022 M di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Ia mengungkap bahwa Nabi dan Rasul dari awal sampai Nabi Muhammad, mengingatkan bahwa setiap manusia akan meninggalkan dunia dan kembali pulang.  

“Maka Rasulullah pun sama, ketika ngingetin kita ini mau pulang, jujurlah dalam hidup, karena kita ini mau pulang. Amanahlah dalam hidup, karena kita ini mau pulang,” kata dia.

Dia menjelaskan bahwa Rasulullah saw selalu jujur dalam perangainya. Kejujuran itu, sambungnya, bekal berangkat (menuju akhirat).

“Karena jujur itu semua manusia bisa terima. Amanah juga sifat yang semua manusia bisa terima. Tabligh, kewajiban yang harus disampaikan. Persoalan dipakai atau tidak, ya urusan tanggung saja nanti. Cerdas, untuk apa? Karena manusia ini memang rumit,” ujarnya.

Gus Muwafiq menambahkan betapa Nabi Muhammad saw harus menyampaikan ajaran yang sulit dipahami kultur masyarakat Arab waktu itu. Tapi dengan bekal setidaknya keempat sifat utama itu, menurut Gus Muwafiq, Rasulullah berhasil.

Selain itu, Rasulullah membangun sistem komunal, yaitu sistem hidup bersama. Sistem hidup bareng: berbagi rumah, berbagi waktu, berbagi tempat setiap hari bersama sahabat.

“Jadi Rasulullah tidak (sekadar) mengajarkan, tapi hidup bareng memberikan teladan,” ungkapnya,” sambil mengutip Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 21.(ert/*)

Editor: Nila Ertina

Related Stories