Ekonomi dan UMKM
Berikut ini, Strategi BNI Kejar Pertumbuhan Kredit di Atas 9,5%
JAKARTA - Lembaga keuangan plat merah, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menyiapkan sejumlah strategi dan rencana aksi korporasi agar pertumbuhan kredit perseroan di tahun 2022 lebih kuat di atas rata-rata bank peer, di antaranya penerbitan surat utang, saham, serta akuisisi bank.
Adapun dalam RBB perbankan 2022, target pertumbuhan kredit yang disampaikan kepada OJK adalah 9,5%.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Royke Tumilaar menyampaikan, BNI telah menyiapkan rencana strategis baik organik maupun anorganik dalam menjawab potensi ekspansi ekonomi dan pertumbuhan kredit pada tahun ini.
“Tentunya kami optimistis kinerja tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu. Terlebih proyeksi pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5% hingga 5,5% tahun ini. Ini saatnya kita ambil momentum ekonomi agar tidak ketinggalan dari recovery-nya negara lain, ” kata dia dalam website resmi perseroan seperti dikutip Selasa, 25 Januari 2022.
Baca Juga:
- Muba Siap Produksi Bensa 238,5 KL/Hari Uji Coba di Kudus
- Bukalapak Kembali Rombak Direksi, Gelar RUPSLB 16 Februari
- Disdag Sumsel Sebut Besok Pasar Tradisional Jual Minyak Goreng Satu Harga
Ditambahkan Royke, pertumbuhan kredit BNI tahun ini diharapkan akan tetap di atas rata-rata industri. OJK sendiri memproyeksi kredit perbankan tahun 2022 akan tumbuh di kisaran 6,5% hingga 8,5%.
Sebagai bank pelat merah yang mendapat penugasan ekspansi bisnis global, BNI akan fokus mendorong nasabah meningkatkan penetrasi bisnis internasional. Tahun ini, BNI pun akan meningkatkan upayanya dalam menggarap segmen UMKM khususnya untuk dapat naik kelas dengan menembus pasar ekspor dengan program pembinaan serta kemitraan bisnis di BNI Xpora.
Adapun, beberapa aksi korporasi yang akan dilakukan di 2022 adalah penerbitan green bond yang ini sangat sesuai langkah BNI sebagai salah satu pelopor green banking di Indonesia. Perseroan juga mempunyai rencana penerbitan saham baru untuk memperkuat permodalan dalam mendukung ekspansi jangka panjang serta akuisisi bank untuk dijadikan bank digital.
“Kami juga ada rencana akuisisi satu bank untuk dijadikan bank digital. kita punya klien dan partner yang cukup besar sebagai penyumbang ekosistem untuk melengkapi portofolio kami khususnya UMKM,” tambah Royke.
Dalam keterbukaan informasi BEI 24 Januari 2022, perseroan memyampaikan rencana akuisisi saham PT Bank Mayora. Rencananya, akuisisi tersebut akan dilakukan melalui penerbitan sebanyak-banyaknya 1.029.151.550 saham baru yang mewakili 54,90% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor dalam Bank Mayora, serta pengambilalihan 169.078.288 saham yang telah ada.
Nantinya perseroan akan memegang 1.198.229.838 saham yang mewakili 63,92% dari total saham yang ditempatkan dan disetor dalam Bank Mayora.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Yosi Winosa pada 25 Jan 2022