Besok, Gerhana Matahari Hybrid Langka Fenemona Alam di Penghujung Ramadan

Besok, Gerhana Matahari Hybrid Langka Fenemona Alam di Penghujung Ramadan (NASA)

JAKARTA- Live Science,  Selasa (18/4/2023) melaporkan gerhana matahari akan terjadi saat bulan menghalangi matahari di atas Australia, Timor Leste, dan pulau-pulau Indonesia bagian timur.

Gerhana matahari hybrid yang langka,  akan muncul di Oseania dan Asia Tenggara,  ( Kamis/ 20/4/2023).

Pengamat langit di wilayah tersebut akan melihat bayangan bulan melintas di depan matahari, membentuk sesuatu seperti koin emas dalam sebelum  meluncur pergi dengan segala kemegahannya yang berapi-api.

Disebut gerhana matahari hybrid karena merupakan kombinasi dari gerhana matahari total dan gerhana matahari annular. 

Baca Juga:

Dalam gerhana matahari total, bulan benar-benar menghalangi matahari, memungkinkan untaian tipis korona matahari dapat diamati secara singkat dengan mata telanjang. Namun, dalam gerhana matahari annular, bulan sedikit terlalu jauh dari Bumi untuk sepenuhnya menghalangi matahari. Ini  menciptakan halo plasma yang terbakar di sekitar tepi luar bulan yang merusak mata jika dilihat tanpa kacamata gerhana.

Apakah orang akan melihat gerhana sebagai gerhana total atau annular bergantung pada posisi mereka di sepanjang permukaan lengkung Bumi. Sebagian besar pengamat gerhana akan melihat gerhana matahari annular. Tetapi mereka yang berada di bawah jalur sempit yang membentang dari Antartika ke Australia Barat akan menyaksikan gerhana total.

Jika Anda berada di salah satu daerah yang cukup beruntung untuk menyaksikan gerhana hybrid secara langsung, ingatlah untuk memakai kacamata khusus untuk melindungi mata Anda dari silau matahari yang merusak. Gerhana matahari hybrid berikutnya akan muncul di Amerika Utara pada 14 November 2031.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 18 Apr 2023 

Nila Ertina

Related Stories