Ragam
BI Sempurnakan Ketentuan RPIM, Dukung UMKM dan Masyarakat Kelas Bawah
JAKARTA, - Bank Indonesia (BI) menyempurnakan ketentuan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 24/3/PBI/2022 tentang Perubahan atas PBI No. 23/13/PBI/2021.
Kepala Departemen Komunikasi dan Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono menyatakan Ketentuan ini berlaku efektif pada tanggal 24 Februari 2022 dan berlaku surut sejak tanggal 3 Januari 2022.
Baca Juga :
- Resep Pukis, Makanan Enak yang Digemari Semua Usia
- Simak Aturan Baru di Bandara, Penumpang Wajib Isi e-HAC Sebelum Keberangkatan
- Wow! Harga Batu Bara Meroket Sentuh US$400 per Ton, ini Penyebabnya
Adapun substansi penyempurnaan pengaturan dalam PBI ini antara lain meliputi:
- Penyesuaian mengenai kewajiban pemenuhan RPIM oleh bank dan penetapan target RPIM oleh bank berdasarkan hasil penilaian mandiri yang dituangkan dalam rencana bisnis bank.
- Penambahan cakupan Pembiayaan Inklusif yang diberikan oleh bank dalam melakukan pemenuhan RPIM.
- Penyesuaian mengenai pelaporan dan publikasi.
- Kewajiban pemenuhan Giro RPIM.
- Penyesuaian penetapan sanksi bagi bank yang tidak melakukan pemenuhan RPIM dan pemenuhan Giro RPIM.
Penyempurnan ketentuan PBI RPIM bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah diterbitkan untuk mendukung upaya bersama pemerintah mewujudkan peningkatan akses pembiayaan dan pengembangan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Perorangan Berpenghasilan Rendah (PBR) serta mendorong kontribusi bank secara optimal dalam pemenuhan RPIM.
“Setiap bank wajib berkontribusi dalam pemenuhan RPIM sesuai keahlian dan model bisnis masing-masing bank dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko,” kata dia dalam website resmi seperti dikutip Rabu, 2 Maret 2022.
Penyempurnaan ini merupakan tindak lanjut keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Januari 2022 dalam memperkuat kebijakan makroprudensial akomodatif tahun 2022 untuk meningkatkan kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha guna mendukung pemulihan ekonomi nasional dengan tetap turut menjaga stabilitas sistem keuangan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Yosi Winosa pada 03 Mar 2022