BI: Transaksi Uang Elektronik Tumbuh 35,25 Persen

Ilustrasi transaksi uang elektronik (TrenAsia.com/Ismail Pohan)

JAKARTA - Hingga Mei 2022, Bank Indonesia (BI) mencatat nilai  transaksi uang elektronik tumbuh 35,25% secara year-on-year (yoy) atau menjadi Rp32 triliun.

"Transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) secara virtual, Kamis, 23 Juni 2022.

Selain itu, Ia menjelaskan nilai transaksi digital banking meningkat 20,82% yoy menjadi Rp3,76 kuadriliun. Kemudian, nilai transaksi kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), kartu kredit dan debit mengalami peningkatan 5,43% yoy menjadi Rp630,9 triliun.

Adapun jumlah uang kuartal yang diedarkan pada Mei 2022 mengalami peningkatan sebesar 8,97% yoy dan nilainya mencapai Rp927,6 triliun, tambah dia.

Baca Juga:

Dikatakan oleh Perry, BI akan terus memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah Indonesia, dan salah satu upaya yang dilakukan adalah penguatan dan perluasan kerja sama dengan lembaga terkait dalam distribusi rupiah ke daerah terluar, terdepan, dan terpencil (3T).

Untuk mendorong inovasi pembayaran, bank sentral akan terus memastikan implementasi Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP), khususnya pada penyedia jasa pembayaran (PJP) first mover yang sejauh ini berjalan dengan lancar.

"Selain itu, sebagai salah satu langkah konkret integrasi ekosistem ekonomi dan keuangan digital, pada tanggal 11-15 juli 2022 BI bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia beserta seluruh asosiasi akan menyelenggarakan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022," kata Perry.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 23 Jun 2022 

Bagikan

Related Stories