Ragam
BPOM Gandeng UI Luncurkan Pangan Aman Goes to Campus
DEPOK - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengandeng Universitas Indonesia (UI) dan 11 perguruan tinggi lainnya untuk program Penyelenggaraan Pangan Aman Goes to Campus. Penandatanganan MoU telah dilaksanakan, Kamis (14/4/2022).
Pangan Aman Goes to Campus merupakan upaya BPOM dalam membangun SDM unggul serta memfasilitasi percepatan pengembangan dunia usaha dengan keberpihakan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
BPOM bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar melaksanakan kegiatan kemitraan untuk membentuk SDM yang mampu mendukung pengawasan obat dan makanan serta berkontribusi pada daya saing UMKM pangan olahan.
Baca Juga:
- Pembangunan Arena Sirkuit F1 di Kawasan Wisata Lagoi, Bintan terus DiKebut
- Ruben Onsu Digugat Rp100 Miliar Terkait Merek Dagang Geprek Bensu, Berikut Kronologisnya
- Perusahaan China Investasi Rp85,7 Triliun untuk Bangun Pabrik Baterai Kendaraan Listrik
Program ini memberikan dasar pengetahuan dan kemampuan kepada mahasiswa tentang cara produksi pangan olahan yang baik agar mereka mampu mendampingi dan mengelola UMKM. Mahasiswa diharapkan memiliki pengalaman langsung di lapangan sebagai modal kompetensi kewirausahaan di bidang pangan.
Kepala BPOM Penny K Lukito menuturkan, BPOM terus mengembangkan berbagai inovasi untuk melindungi masyarakat melalui pengawasan pangan dan mengedukasi masyarakat untuk menjadi konsumen yang pintar.
“Pangan merupakan industri potensial sehingga harus didampingi. Saya melihat program ini sangat kaya karena memberikan manfaat bagi mahasiswa. Program yang berintegrasi dengan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar ini berusaha memfasilitasi mahasiswa agar menjadi generasi yang siap bersaing di dunia kerja,” papar Penny dalam siaran pers yang dikirimkan Biro Humas dan KIP UI kepada redaksi Eduwara.com, Sabtu (16/4/2022).
Saat ini, jumlah mahasiswa yang berpartisipasi pada program ini sebanyak 125 mahasiswa—116 berasal dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 9 dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS)—yang tersebar di sembilan provinsi, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Lampung, dan Sumatera Barat.
Mahasiswa ini berasal dari beberapa jurusan, yaitu teknologi pangan, pertanian, agribisnis, pengembangan produk agro industri, perikanan, peternakan, rekayasa pertanian, teknik industri, teknologi industri pertanian, gizi, farmasi, kesehatan masyarakat, kimia, biologi, bioteknologi, fisika, dan kesehatan lingkungan.
Padat Kegiatan
Program Pangan Aman Goes to Campus dilaksanakan dalam beberapa kegiatan, meliputi penyusunan kurikulum pembelajaran, penyelenggaraan pelatihan, sosialisasi, workshop, dan seminar, pendampingan magang atau praktik kerja mahasiswa dalam rangka pemberdayaan UMKM pangan olahan, serta sertifikasi kompetensi bagi fasilitator keamanan pangan.
Baca Juga:
- Menag: Alhamdulillah Arab Saudi Izinkan Sejuta CJH Berangkat
- MNC Energy Investments (IATA) Kini Miliki 100 Persen Saham Putra Muba Coal (PMC)
- Will Smith Dilarang Hadiri Ajang Oscar Selama 10 Tahun Tapi Tetap Berpeluang jadi Nominasi atau Pemenang
Kurikulum pembelajaran didesain sesuai persyaratan yang tercantum dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Nomor 618 Tahun 2016 tentang Keamanan Pangan. Sementara itu, kegiatan pelatihan dan pendampingan magang didukung mentor-mentor kompeten di bidang pangan olahan yang mendampingi mahasiswa agar program berjalan efektif dan efisien. Para mentor tersebut berasal dari petugas BPOM Pusat, dosen, profesional, dan pelaku usaha pangan di seluruh Indonesia.
Pangan Aman Goes to Campus memberikan manfaat jangka panjang dan dampak yang luas bagi stakeholder pendidikan dan pangan serta bagi masyarakat Indonesia. Selain meningkatkan daya saing UMKM, program ini juga mendukung pemerintah dalam upaya penyediaan lapangan kerja baru sehingga menggerakan perekonomian dan kemandirian masyarakat untuk mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri, dan berdaulat.
Melalui integrasi profesi penyuluh keamanan pangan berbasis kompetensi dengan kurikulum pembelajaran di kampus, diharapkan akan lahir lulusan yang kompeten dan mandiri yang siap bekerja di dunia nyata serta berkontribusi pada pembangunan manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing.
Kerja sama yang terjalin antara UI dan BPOM ini bertujuan menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompeten, tangguh, dan mampu bekerja di bidang keamanan pangan. Dengan adanya kerja sama ini diharapkan keamanan pangan dan daya saing produk UMKM pangan olahan meningkat sehingga upaya pemulihan ekonomi sosial dapat terwujud.
Adapun dua belas universitas yang tergabung dalam program ini meliputi Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjajaran, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara, Universitas Andalas, Universitas Hasanudin, Universitas Bhayangkara, dan Universitas Sahid.
Tulisan ini telah tayang di eduwara.com oleh Bhakti Hariani pada 17 Apr 2022