BucuKito
BRIN Siap Kolaborasi Riset dengan Perguruan Tinggi Milik BUMN
JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Asosiasi Perguruan Tinggi (Aperti) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk berkolaborasi di bidang riset dan inovasi.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan pihaknya berkomitmen memfasilitasi kegiatan riset di Pergurauan Tinggi, khususnya yang berada di bawah Aperti BUMN dalam rangka memajukan riset dan inovasi di tanah air.
Menurutnya Aperti BUMN mempunyai posisi yang strategis untuk berkolaborasi dengan BRIN dalam memperkuat riset non-pemerintahan yang berhubungan dengan peningkatan nilai tambah ekonomi.
“Perguruan tinggi di bawah BUMN ini menjadi salah satu mitra utama kami ke depan dalam melaksanakan riset dan inovasi,” ujarnya dalam Webinar Aperti BUMN dengan topik Masa Depan Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju, seperti dikutip dari situs resmi BRIN pada Rabu (12/1/2022).
Baca Juga:
- Yuk Rayakan Kemeriahan Tahun Baru Imlek 2573 di The Excelton Hotel Palembang
- Simak 4 Saham Rekomendasi Indosurya, IHSG Berpeluang Konsolidasi
- Selama Nataru, Terjadi Peningkatan Konsumsi BBM, LPG dan Avtur
Untuk membangun kolaborasi tersebut, BRIN menyiapkan berbagai fasilitasi baik dari sisi skema open platform, skema pendanaan riset, maupun skema pusat kolaborasi riset. Dengan skema open platform semua fasilitas infrastruktur yang dimiliki BRIN boleh dipakai oleh semua pihak. “Peralatan itu penting karena semakin kesini semakin advance yang dibutuhkan untuk mendukung riset,” ucapnya.
Sementara itu, untuk skema pendanaan riset, Handoko menyebutkan BRIN menyediakan dua pendanaan riset yang berbasis Prioritas Riset Nasional (PRN) dan riset yang mendukung penanganan covid 19. Selanjutnya, ada skema baru yaitu pusat kolaborasi riset, skema ini merupakan upgrade dari Pusat Unggulan Iptek (PUI).
Pusat kolaborasi riset ini fokus pada riset tertentu, yang akan diikat kontrak tahun jamak, dengan durasi sampai 7 tahun. Pusat Kolaborasi Riset ini bisa dilakukan baik dengan industri maupun perguruan tinggi.
“Semua skema yang ada di kami tidak ada monev [monitoring dan evaluasi] kecuali di akhir tahun, untuk mengevaluasi kelanjutan di tahun berikutnya, jadi tidak mengganggu aktivitas riset,” ucapnya.
Dengan berbagi fasilitas dan skema ini Handoko berharap ada kolaborasi riset dengan kampus dan industri yang terbangun secara alami.
Baca Juga:
- Jokowi Cabut Izin Usaha Pertambangan, AEER Sebut Perusahaan Aktif pun Perlu Ditinjau
- 5 Tahun lagi, Indonesia Butuh 15 Juta Coding Engineer
- Unsri Siapkan Kuliah Hibrid, Tunggu Arahan Kemendikbudristek
Rektor Telkom University Prof Adi Wijaya menyebutkan banyak hal yang dapat dikolaborasikan antara BRIN dan APERTI BUMN ke depan. Dimana APERTI BUMN memiliki banyak perguruan tinggi yang konsern di bidangnya masing-masing. Telkom University sendiri fokus dalam bidang Information and Communication Technology (ICT).
“Riset dan inovasi ini bermula dari persoalan yang ada di masyarakat. Dengan hadirnya perguruan tinggi berbasis corporate ini diharapkan akan sangat membantu dalam memajukan riset dan inovasi yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa indonesia,” ujarnya.
Aperti BUMN sendiri menjadi wadah perguruan tinggi BUMN, seperti Telkom University, Universitas Pertamina, Institute Teknologi PLN, Universitas Internasional Semen Indonesia, Politeknik Pos Indonesia, Sekolah Tinggi Manajemen Logistik (STIMLOG), hingga Institut Teknologi Telkom Surabaya.
Tulisan ini telah tayang di eduwara.com oleh Bunga NurSY pada 13 Jan 2022