Cegah Perundungan di Sekolah, Dinas PPPA Palembang Dorong Hadirnya Tim TPPK

Cegah Perundungan di Sekolah, Dinas PPPA Palembang Dorong Hadirnya Tim TPPK (Foto WongKito.co/Nila Ertina FM)

PALEMBANG, Wongkito.co - Upaya mencegah kasus perundungan atau bullying di lingkungan lembaga pendidikan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (PPPA) Kota Palembang mendorong hadirnya tim Tindakan Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan (TPPK) diseluruh sekolah kota Pempek.

Kepala Perlindungan Khusus Anak, Dinas PPPA Kota Palembang, Yuli Riati mengatakan sejauh ini pihaknya terus menyosialisasikan optimalisasi TPPK di sekolah sesuai dengan regulasi yang telah diterbitkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

"Tindakan pencegahan kasus perundungan ini penting, sehingga anak-anak bisa belajar di sekolah dengan baik dan menjadi anak berprestasi," kata dia, saat menjadi pembicara pada Peran Lembaga Peduli Perempuan dan Anak dalam Mendukung Data guna Mencapai Kota Layak Anak, Selasa (23/7/2024).

Baca Juga:

Menurut dia, perundungan menjadi masalah serius yang dihadapi saat ini, meskipun bisa saja terjadi dimanapun, tetapi sekolah memiliki peran penting untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan.

Selama ini, Dinas PPPA telah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Palembang guna memastikan sekolah  dari tingkat pra sekolah dasar hingga menengah atas bebas dari praktik perundungan, tambah dia.

Sementara itu,  selain bullying ada beragam masalah anak yang menjadi focus program Dinas PPPA, ia menjelaskan setidaknya ada 13 masalah anak yang menjadi perhatian khusus, seperti anak dengan HIV/AIDS, anak korban kekerasan seksual dan penyandang disabilitas.

"Kami akan terus memperluas kerja sama dengan lembaga lain untuk memastikan anak-anak di Kota Palembang dapat terlindungi dari berbagai masalah tersebut," ujar dia.

Yuli berharap dengan mengoptimalkan tim pencegahan maka masalah yang dihadapi anak-anak bisa diselesaikan dengan baik, tanpa harus menunggu viral seperti selama ini terjadi.

Baca Juga:

Dalam kesempatan yang sama, narasumber dari Dinas PPPA Sumatera Selatan menjelaskan di Sumatera Selatan tercatat jumlah anak mencapai 3 juta jiwa lebih. Dimana jumlah anak laki-laki lebih banyak meskipun tidak jauh perbedaan jumlahnya.

Sejauh ini, kasus kekerasan terhadap anak masih menjadi masalah yang korbannya cukup tinggi, setiap tahun laporan yang disampaikan kepada dinas cukup banyak, kata dia.

Dia menambahkan beragam kasus yang ditangani petugas, diantara kekerasan seksual, kekerasan fisik dan kasus penelantaran anak.

Tak hanya itu, kasus perdagangan orang dengan korbannya anak juga menjadi masalah yang kini masih sering diadvokasi, tambah dia.(ert)


Related Stories