Cek Fakta: Minum Air Putih Malam Hari Sebelum Tidur Bisa Sebabkan Sakit Ginjal

Cek Fakta: Minum Air Putih Malam Hari Sebelum Tidur Bisa Sebabkan Sakit Ginjal (cekfakta.com)

Sebuah video beredar di Facebook yang berisi narasi yang menyarankan pengaturan pola minum air putih untuk menghindari sakit ginjal. Video itu memperlihatkan seorang pria bernama dr. Cahyono, Sp yang sedang memaparkan pola minum air putih yang menurutnya baik dan yang buruk untuk ginjal.

Berikut bunyi potongan narasi yang beredar:

Bapak minum sebelum tidur satu gelas dua gelas, ginjalnya malah rusak. Di sini yang kadang-kadang nggak tahu ini. Yang penting banyak minum, ginjalnya sehat. Salah. Banyak minum pagi hari bagus. Tapi malam hari banyak minum, ginjalnya malah rusak.

Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah ginjal bisa rusak bila seseorang sering minum banyak air putih pada malam hari atau satu jam sebelum tidur?

Hasil Cek Fakta

Dari berbagai artikel di internet, diketahui dr. Cahyono, Sp merupakan dokter yang membuka praktik pengobatan herbal yang beralamat di Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Di sisi lain, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (FIK UM Surabaya), Firman, menjelaskan sering terlalu banyak minum air pada malam hari memang tidak dianjurkan.

Lantaran pada malam hari, seharusnya tubuh manusia beristirahat. Sementara sering minum banyak air putih pada malam hari akan memaksa ginjal terus bekerja keras untuk memprosesnya.

“Pada saat itu juga ginjal bisa bekerja lebih ekstra, bekerja lebih keras. Sehingga kalau dipaksakan terus-menerus dalam waktu yang lama, ini akan mengganggu fungsi dari ginjal tersebut. Atau bahkan bisa menyebabkan kerusakan atau penyakit pada ginjal,” kata Firman pada Tempo melalui pesan, 15 Mei 2024.

Dia menganjurkan masyarakat minum total dua sampai dua setengah liter air putih sejak pagi sampai jam 8 malam, untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Dengan catatan, orang dalam kondisi tertentu harus membatasi jumlah minum air putih sesuai petunjuk dokter.

“Sangat dianjurkan (minum 2 liter air putih per hari), terutama pada pasien-pasien dan masyarakat umum yang tidak mengalami penyakit jantung. Tapi kalau punya riwayat penyakit jantung, biasanya dibatasi,” kata Firman lagi.

Dilansir website Sleep Foundation yang membagikan saran-saran kesehatan terkait tidur, menyatakan bahwa minum air putih sebelum tidur bisa menghindarkan tubuh dari dehidrasi selama tidur.

Namun, perlu memperhatikan jumlahnya, misalnya jangan terlalu banyak untuk menghindari terbangun untuk buang air kecil tengah malam, yang biasa disebut sebagai kondisi nokturia. Maka jika merasa haus pada malam hari, dianjurkan minum air putih secukupnya.

“Jumlah asupan air yang optimal sebelum tidur bervariasi pada setiap individu, bergantung pada faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan kesehatan secara keseluruhan,” kata profesor neurologi klinis, Dr. Alberto Ramos.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mempublikasikan sejumlah tips untuk menghindari sakit ginjal. Di antaranya menurunkan berat badan bila telah berlebihan, aktif berkegiatan secara fisik, dan tidak merokok.

Selain itu, bila sedang sakit dan mengkonsumsi obat, minumlah obat sesuai petunjuk dokter. Jaga tekanan darah agar stabil di bawah 140/90, juga kadar gula darah untuk penderita diabetes, kejar target kolesterol, menghindari makanan yang terlalu banyak garam, serta memperbanyak konsumsi buah dan sayur.

Kesimpulan

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang beredar mengatakan sering terlalu banyak minum air putih pada malam hari bisa menyebabkan penyakit ginjal adalah benar.

Memaksa ginjal bekerja memproses air minum di waktu istirahat, membuat ginjal sering bekerja ekstra dan fungsinya bisa terganggu.(cekfakta.com)

Rujukan

https://www.facebook.com/reel/764478382439953

https://www.sleepfoundation.org/nutrition/drinking-water-before-bed

https://www.cdc.gov/kidneydisease/prevention-risk.html

https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id

 


Related Stories