Ekonomi dan UMKM
Cek Yuk Jadwal Lengkap IPO Jumbo Superbank Rp5,36 Triliun
JAKARTA– Teka-teki mengenai salah satu IPO raksasa yang paling ditunggu-tunggu tahun ini akhirnya terkuak. Prospektus awal bank digital PT Super Bank Indonesia (Superbank), yang terafiliasi dengan Grup Emtek dan Grab, dilaporkan telah 'bocor' di kalangan pelaku pasar.
Tak main-main, dokumen tersebut mengungkap rencana ambisius Superbank untuk menghimpun dana segar dari publik. Jika menggunakan harga penawaran tertinggi, nilai IPO ini berpotensi menembus Rp5,36 triliun, menjadikannya salah satu lighthouse company atau IPO 'mercusuar' terbesar di bursa tahun ini.
Langkah ini seolah menjadi 'validasi' atas pernyataan Bursa Efek Indonesia (BEI) bahwa minat para konglomerat untuk 'melantai' masih sangat tinggi. Lantas, sedetail apa rencana IPO Superbank dan siapa 'para pengawal' di baliknya?
Baca juga:
- Cerita Inspiratif UMKM Tekstil Ramah Lingkungan Asal Bekasi Bangkit dari Kegagalan Berkat BRI
- Potret Pekerja Perempuan: Upah Timpang, Rentan Pelecehan, Minim Hak Maternitas
- Begini Resep Pisang Gondrong yang Enak
1. Sikap Resmi Superbank: No Comment
Menanggapi 'bocornya' dokumen prospektus awal tersebut, manajemen Superbank memilih bungkam. Juru Bicara Superbank menegaskan bahwa perusahaan tidak akan memberikan komentar atas rumor atau spekulasi yang sedang beredar di pasar.
“Superbank tidak memberikan komentar atas rumor atau spekulasi pasar. Fokus kami adalah menjaga kinerja yang kuat melalui solusi keuangan inovatif, serta kolaborasi dengan ekosistem terpercaya,” ujar Juru Bicara Superbank dalam keterangan resmi yang diterima TrenAsia.id jejaring WongKito.co pada Jumat, 7 November 2025.
2. Detail Penawaran IPO
Meskipun manajemen bungkam, dokumen prospektus yang beredar merinci rencana penawaran. Superbank akan menawarkan sebanyak-banyaknya 5.204.189.200 saham ke publik. Jumlah tersebut mewakili 15% dari total modal perusahaan setelah IPO.
Harga penawaran dipatok dalam rentang yang cukup lebar, yaitu antara Rp500 hingga Rp1.030 per saham. Dengan asumsi harga tertinggi (Rp1.030), Superbank akan mengantongi dana segar sebesar Rp5,36 triliun dari aksi korporasi ini.
3. Para Penjamin Emisi Efek
IPO jumbo ini akan dikawal oleh deretan underwriter kelas kakap. Prospektus menyebutkan ada empat penjamin emisi efek yang akan menangani transaksi ini.
Keempatnya adalah PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), dan PT Sucor Sekuritas. Komposisi penjamin emisi ini menunjukkan keseriusan dan skala besar dari IPO Superbank.
4. Indikasi Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan IPO ini juga diatur untuk mengejar momentum akhir tahun. Masa penawaran awal (bookbuilding) akan berlangsung pada 17–24 November 2025. Tanggal efektif dari OJK diperkirakan pada 3 Desember 2025.
Setelah itu, masa penawaran umum akan digelar pada 5–9 Desember 2025. Puncaknya, Superbank dijadwalkan melantai secara resmi (listing) di Bursa Efek Indonesia pada 11 Desember 2025.
5. Tren IPO Lighthouse
Hadirnya IPO Superbank ini menjadi 'validasi' atas optimisme Direktur Utama BEI, Iman Rachman. Ia sebelumnya menargetkan ada lima lighthouse IPO (perusahaan dengan market cap minimal Rp3 triliun) di tahun 2025.
“Target itu sudah tercapai, dan hingga akhir tahun kami perkirakan bisa mencapai tujuh hingga delapan perusahaan,” kata Iman dalam kesempatan sebelumnya. Superbank akan melengkapi daftar emiten raksasa yang go public tahun ini.
Iman juga menegaskan bahwa tren IPO perusahaan besar ini belum akan berakhir. Menurutnya, pipeline untuk tahun 2026 sudah mulai terisi oleh nama-nama besar dari grup konglomerat yang telah berkomunikasi dengan otoritas bursa.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Alvin Bagaskara pada 07 Nov 2025

