KabarKito
Cerita Satu Dekade Kelompok Perempuan Pejuang Seri Bandung Pertahankan Lahan Desa
PALEMBANG, WongKito.co - Zubaidah (68), anggota Kelompok Perempuan Pejuang Seri Bandung (KPPS), tanpa ragu memotong tali pita peresmian rumah produksi “Emping Ubi Umak” di Desa Seribandung, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Minggu (01/09/2024).
Senyum Zubidah sama cerahnya dengan senyuman anggota lain yang bertepuk tangan. Keceriaan itu muncul karena kini mereka sudah memiliki rumah produksi baru untuk UKM mereka, sekaligus tepat hari itu adalah perayaan satu dekade KPPS.
Selama 10 tahun sudah kebersamaan mereka berjuang mempertahankan lahan dari penguasaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII unit Cinta Manis. Namun, 40 tahun lebih lahan produktif mereka telah dirampas.
“Kalau diingat saat pecah konflik lahan dulu, tentu ada ketakutannya,” kenang Zubaidah dibincangi wongkito.co usai acara.
Baca Juga:
- Anggaran Pilkada 2024 Capai Rp 36,61 Triliun, Simak Rincian Alokasi Hibahnya
- Menteri BUMN Minta Tambahan Anggaran Rp 66 Miliar
- Wujudkan Subsidi Tepat, Pertamina Patra Niaga Perluas Pendataan QR Code Pertalite
Zubaidah dan rekan-rekannya di KPPS masih terus berjuang hingga hari ini. Guna membiayai perjuangan itu sekaligus menjaga kekompakan, mereka mengolah ubi menjadi emping sejak 2019.
Rumah produksi “Emping Ubi Umak” bertempat di halaman rumah Emilia, koordinator KPPS. Alat-alat produksi sederhana tertata di dalam bangunan semi permanen tersebut. Luasnya pun cukup untuk menampung para anggota untuk berkumpul dan berdiskusi. “Baru selesai dua hari lalu,” sebut Emilia.
Koordinator Program BEK Solidaritas Perempuan Palembang, Wira Santika menjelaskan, perjuangan KPPS ini bukan hanya menyangkut kepemilikan lahan masyarakat desa tapi juga untuk kesejahteraan perempuan setempat.
Satu dekade bukanlah hal yang mudah untuk berdiri tegak sampai sekarang. Pihaknya berharap semangat perjuangan tetap menyala dan tidak padam. (yulia savitri)