Ragam
China Publikasikan Video 24 Bayi Panda untuk Rayakan Tahun Baru Imlek
Sebanyak 24 bayi panda yang baru dilahirkan tahun 2023 dipublikan melalui video dalam rangka merayakan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada Sabtu (10/2/2024). Video tersebut dirilis oleh dua organisasi pengembangbiakan panda terkemuka di provinsi Sichuan, China.
Sebanyak 14 penjaga dari Pusat Konservasi dan Penelitian Panda Raksasa Tiongkok dan 10 penjaga dari Pusat Penelitian Penangkaran Panda Raksasa Chengdu, memegang panda sembari mengucapkan selamat Tahun Naga kepada penonton.
Petugas informasi di pusat pengembangbiakan panda, Qiu Yu mengatakan sudah menjadi tradisi bagi pusat dan pangkalan untuk memperlihatkan panda yang baru lahir kepada pengunjung pada hari libur besar.
Sebanyak 34 ekor panda dilahirkan di pusat dan pangkalan tersebut tahun lalu, namun 10 ekor tidak terlihat dalam video yang direkam pada hari Minggu, katanya, mengutip chinadaily, Rabu (7/2/2024).
Baca Juga:
- Prakiraan Cuaca Palembang Rabu, Didominasi Berawan
- Butuh Dana Rp5,4 Triliun, Investor Asing Tertarik Proyek 2 Bendungan RI
- Perkuat Fundamental Bisnis dan Dampaknya, Sembilan Startup Terbaik NextDev Tahun ke-9 Resmi Masuki Tahap Inkubasi NextDev Academy
Semenatra populasi panda di penangkaran global mencapai 728 ekor, dengan 46 ekor lahir tahun lalu di Tiongkok dan luar negeri, kata Zhang Yue, wakil direktur departemen konservasi satwa liar di Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput Nasional, pada konferensi pers pada tanggal 25 Januari.
Tiongkok mulai membiakkan panda secara artifisial pada tahun 1960an. Pada awal abad ini, hal ini menyelesaikan tiga masalah utama pembiakan panda, dan populasi penangkaran secara bertahap bertambah, katanya.
"Dulu, sulit bagi panda yang dipelihara di penangkaran untuk menjadi terbiasa dan kawin, dan bagi anak-anaknya untuk bertahan hidup," kata Zhang Hemin, pakar panda senior yang mulai mempelajari beruang pada tahun 1983.
Pada awalnya, para peneliti tidak memiliki pemahaman yang benar tentang kebiasaan panda.
Karena mengira mereka lebih suka hidup menyendiri, para peneliti mengisolasi setiap panda di sarang kecil dan hanya memberi mereka makan bambu.
Para peneliti memutuskan untuk mulai memberikan lebih banyak kesempatan kepada panda di penangkaran untuk bersosialisasi.
Baca Juga:
- Riset SETARA Institute: Palembang Masuk 10 Kota dengan Toleransi Terendah
- Hoaks: Sambut Pemilu 2024, Jokowi Bagikan Sembako di Depan Istana
- Gudang Garam Suntik Modal ke PT Surya Dhoho Investama
Panda jantan dan betina segera ditempatkan di sarang masing-masing agar masing-masing terbiasa dengan aroma lawan jenis.
“Kami juga menunjukkan video panda dewasa secara seksual yang memperlihatkan rekan-rekan mereka sedang berhubungan seks, yang dapat mereka pelajari di alam liar tetapi tidak di penangkaran,” kata Zhang.
Masalah lain yang mereka hadapi adalah bagaimana menjaga panda tetap aktif.
Panda liar umumnya tetap aktif selama berjam-jam setiap hari.
Untuk meniru lingkungan alami mereka, para peneliti mencoba meletakkan biskuit yang kaya akan vitamin dan mineral di tempat-tempat yang tidak mudah ditemukan oleh panda, dengan tujuan agar mereka dapat berpindah-pindah.
Banyak anak panda yang baru lahir mati karena kekhasan yang dibiakkan secara alami.
Meskipun 50 persen bayi baru lahir adalah kembar, seorang ibu biasanya memilih untuk merawat satu anak saja.
Di alam liar, induk panda pertama-tama mencoba merawat kedua bayinya. Namun beberapa jam kemudian, dia menyadari bahwa dia tidak bisa. Jika dia mencoba mendukung keduanya, keduanya akan mati. Jadi para induknya meninggalkan salah satu anaknya, meskipun anaknya menangis, kata Zhang.
Mereka akan mengambil bayi yang ditinggalkan itu dan memberinya susu. Kemudian mereka akan menukarnya dengan anak kesayangannya dari waktu ke waktu. Dengan cara ini, tanpa disadari sang ibu mendukung keduanya.
Dengan mengatasi tiga kendala utama yang menghambat perkembangbiakan panda di penangkaran, populasi panda yang mandiri dan terus bertambah dapat dikembangkan, kata Zhang.(*)