Ragam
Dalam 15 Tahun, Harga Beras Dunia Agustus Tembus Angka Tertinggi
JAKARTA—Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, FAO, mencatat indeks acuan harga komoditas internasional di angka 121, 4 poin pada Agustus 2023, turun 2,6 poin atau 2,1% dari Juli. Di sisi lain, indeks harga beras dunia naik hingga 9,8% pada Agustus. Ini menjadikan indeks harga beras dunia mencapai titik tertinggi dalam 15 tahun.
Peningkatan ini dipicu larangan ekspor beras yang diberlakukan India sejak Juli. Kondisi itu diperparah jeda musiman dalam produksi beras di belahan bumi utara. Dalam laporannya, FAO menyatakan indeks harga beras yang melejit mencerminkan gangguan perdagangan setelah India melarang ekspor beras putih.
Kebijakan tersebut membuat ketersediaan beras secara musiman jelang panen raya menjadi terbatas. India sendiri belum memastikan durasi larangan ekspor beras tersebut. Hal itu memicu ketidakpastian dan kekhawatiran soal pembatasan ekspor akan diperluas ke jenis beras lain.
FAO menyebut pelarnagan ekspor menyebabkan pelaku rantai pasokan menahan stok, menegosiasikan ulang kontrak, atau berhenti menentukan harga penawaran. “sehingga membatasi sebagian besar perdagangan pada volume kecil atau penjualan yang telah diselesaikan sebelumnya,” demikian laporan FAO, dikutip dari situs resmi, Senin 11 Oktober 2023.
Baca juga :
- Sinergi Moxa, FIFGROUP dengan JNE Express dan JNEI Layani Pembiayaan Inklusif Bagi Masyarakat
- Transaksi dengan DIGI dan DigiCash di Pentas Seni ABSTRAK VIII bank bjb Tebar Reward
- Mitra Binaan Pertamina Ikuti Pameran Internasional di Turkiye
Kenaikan harga beras terjadi di tengah penurunan indeks harga pangan secara umum dan indeks harga sereal lain. Harga keseluruhan untuk biji-bijian dan sereal, yang notabene komponen terbesar dalam indeks, turun 0,7% karena tingginya panen dari produsen-produsen utama.
Harga jagung turun selama tujuh bulan beruntun karena panen melimpah di Brasil. Adapun harga gandum turun 3,8% karena tingginya panen di Amerika Serikat dan Kanada. Di Indonesia, harga beras medium mulai melejit melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) di seluruh provinsi.
Merujuk Data Panel Badan Pangan Nasional, rata-rata harga beras medium nasional mencapai Rp12.740 per kg pada Senin 11 September 2023. Harga beras medium tertinggi berada di Papua sebesar Rp15.700 per kg. Rata-rata harga beras medium terendah berada di Jakarta yakni Rp11.490 per kg.
Percepat Bansos
Meroketnya harga beras membuat Presiden Joko Widodo mempercepat penyaluran bansos beras Tahap II. Bansos yang dijadwalkan disalurkan Oktober dimajukan menjadi September. Bantuan tersebut nantinya diberikan kepada 21,3 juta KPM selama tiga bulan sejak September hingga November mendatang.
Total terdapat 210 juta ton yang dikeluarkan oleh Bulog setiap bulannya untuk masyarakat. “Mulai 1 September saya perintahkan memberikan bantuan beras ke masyarakat. Setiap bulan kira-kira 210 ribu ton dikeluarkan Bulog untuk bantuan pangan, ini sudah dimulai terus September, Oktober, November,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangannya, Senin.
Pemerintah sebelumnya telah melakukan penyaluran bantuan beras kepada KPM periode I bulan Maret-Juli 2023. Bantuan tersebut diklaim menekan kenaikan harga di pasar umum hingga 0,4%. Hal ini berdampak pada terkendalinya inflasi beras dan inflasi nasional.
Melihat keberhasilan tersebut, program bantuan kembali dilanjutkan pada periode dua guna menekan inflasi yang mungkin terjadi ketika mendekati tahun baru dan Hari Raya Natal di akhir tahun.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Chrisna Chanis Cara pada 11 Sep 2023