BucuKito
Dari Jualan Keliling di Palembang, Kini Kerupuk Ikan Sarnati Tembus Pasar Taiwan
PALEMBANG, WongKito.co – Siapa sangka, usaha rumahan milik Sarnati (39) mampu menembus pasar luar negeri, Taiwan.
Awalnya, usaha kerupuk ikan ini sudah lebih dulu dijalankan oleh ibunya sejak tahun 2000-an, kemudian Sarnati mulai membuka usaha sendiri di rumahnya bersama suami pada tahun 2013. Kini, keduanya terus mengembangkan produksi kerupuk ikan yang telah dikirim hingga ke Malaysia dan Taiwan.
Usaha tersebut dijalankan di Lorong Tangga Raja, Kelurahan Dua Ulu, Kecamatan Seberang Ulu Satu, tepat di samping Jembatan Musi 6.
“Awalnya kami berdua saja, saya sama suami. Nyari bahan, bikin kerupuk, terus dijual keliling di warung dan pasar,” cerita Sarnati saat ditemui di rumah produksinya, Kamis (9/10/2025). Kala itu, produksi mereka masih kecil, hanya sekitar 15 kilogram per minggu, dengan omzet terbatas.
Baca Juga:
- Hoaks: Pemerintah Resmi Hapus Pajak untuk Gaji di bawah 10 Juta
- Fotile Luncurkan 2 Kompor Gas Smart Series, Komitmen Produksi Produk dengan Harga Terjangkau
- Digelar di Lima Sekolah, XLSMART Ajak 1.500 Siswa-Siswi Melek Internet di Kepulauan Bangka Belitung
Kini, usaha mereka berkembang pesat. Produksi harian bisa mencapai 25 kilogram kerupuk kering dan sekitar 10 kilogram kerupuk goreng. Jenis kerupuk yang dibuat pun beragam, mulai dari kerupuk ikan hingga kerupuk saten janggit, yang menurut dia masih menjadi favorit pelanggan karena rasanya khas.
“Dulu kami cuma bikin sedikit, sekarang kalau cuaca bagus bisa produksi banyak. Tapi kalau hujan, kerupuknya susah kering,” ujarnya sambil tersenyum.

Butuh Bantuan Mesin
Sarnati dibantu oleh tiga orang karyawan tetap dan beberapa pekerja tambahan saat pesanan meningkat. Sistem kerjanya masih sederhana, sebagian besar alat produksi masih manual. Namun, ia berharap suatu saat bisa memiliki mesin pembuat kerupuk otomatis agar hasil produksi lebih cepat dan merata.
Dengan mesin pembuat kerupuk dan mesin pengering, menjadi solusi masalah selama ini dihadapi dalam produksi kerupuk ikan, tambahnya.
Dari sisi bahan baku, Sarnati mengaku tidak pernah kekurangan. Ikan segar ia dapatkan setiap hari dari pelanggan di pasar. “Kami selalu jaga kualitas. Ikan harus segar, karena kalau agak bau sedikit saja, hasil kerupuknya bisa beda,” katanya.

Usaha yang dimulai dari nol itu kini tak hanya melayani pelanggan lokal. Sarnati pernah menerima pesanan hingga dua ton kerupuk untuk dikirim ke Bengkulu dan Lahat, serta pengiriman ke luar negeri.
Meski sudah menembus pasar ekspor, Sarnati mengaku masih menghadapi berbagai kendala, terutama terkait cuaca dan alat produksi. “Kalau hujan, pengeringan bisa gagal. Pernah juga minta bantuan ke pemerintah, dulu pas masa corona sempat dapat bantuan sekali, tapi cuma itu saja,” katanya.
Ke depan, Sarnati berharap ada dukungan lebih banyak dari pemerintah agar usaha kecil seperti miliknya bisa terus berkembang.
“Kalau ada bantuan alat, terutama mesin pembuat kerupuk dan terpal besar buat jemur, itu sangat membantu,” tutupnya.

Ekspor Perdana
Sebelumnya, Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Cik Ujang melepas ekspor perdana kerupuk dan gula aren ke pasar internasional. Acara pelepasan tersebut berlangsung di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Rabu (24/9/2025), yang difasilitasi oleh Bank Indonesia Perwakilan Sumsel.
Ekspor perdana ini terdiri dari satu kontainer kerupuk dengan berat 17 ton 160 kilogram senilai Rp562,9 juta serta gula aren sebanyak satu ton senilai Rp 27 juta. Negara tujuan ekspor adalah Taiwan.
Baca Juga:
- Nasi Padang Keliling Pertama di Indonesia dari Palembang
- BRI Siap Dukung Asta Cita Pemerintah dengan Akselerasi Penyaluran KPR FLPP
- Kuliner Viral, Legendaris, dan Autentik Kumpul di Festival Warisan Rasa Asia dan Nusantara di Palembang Square
Kerupuk produksi Sarnati menjadi salah satu produk pangan yang diekspor pemerintah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel, Bambang Pramono, mengatakan kegiatan ekspor ini sejalan dengan program BI dalam pengembangan UMKM.
“Ekspor perdana ini diharapkan mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Sumsel tetap positif,” ujarnya.(Mg/Kgs M Haikal Muharam/Ert)