Dilakukan di 45 Titik, Gertam Cabai dan Bawang Upaya Kendalikan Inflasi dan Peningkatan Kemandirian Pangan

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berkolaborasi bersama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (KPwBI Provinsi Sumsel) dan Pemerintah Kota/Kabupaten di Sumatera Selatan mengadakan Gerakan Tanam (Gertam) Cabai dan Bawang Merah Serentak se-Sumatera Selatan. (Istimewa/WongKito.co)

PALEMBANG, WongKito.co, - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berkolaborasi bersama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (KPwBI Provinsi Sumsel) dan Pemerintah Kota/Kabupaten di Sumatera Selatan mengadakan Gerakan Tanam (Gertam) Cabai dan Bawang Merah Serentak se-Sumatera Selatan.

Kegiatan Gertam dilakukan di 45 titik di 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan secara hybrid, dengan launching yang dilakukan dari Lahan Kelompok Tani Setia Makmur, Palembang. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rekomendasi High Level Meeting (HLM) TPID untuk melakukan pengembangan komoditas yang masih defisit di Provinsi Sumatera Selatan. 

Produksi cabai merah tercatat sebanyak 15.270 ton dengan konsumsi mencapai 30.062 ton, sehingga sebagian cabai merah harus didatangkan dari luar Sumatera Selatan. Sementara untuk bawang merah, Sumatera Selatan hanya memproduksi 1.907 ton dengan konsumsi mencapai 25.000 ton, sehingga hampir 95% bawang merah harus didatangkan dari luar Sumatera Selatan.

Baca juga:

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Ricky P. Gozali di Palembang , Selasa menambahkan bahwa komoditas cabai merah masuk dalam lima besar penyumbang inflasi secara tahunan sebanyak empat kali dan secara bulanan sebanyak tiga kali sepanjang semester I 2024. 

Bawang merah juga masuk dalam lima besar penyumbang inflasi secara tahunan sebanyak dua kali dan secara bulanan sebanyak tiga kali sepanjang semester I 2024. Ricky menegaskan bahwa neraca konsumsi cabai merah dan bawang merah di Sumatera Selatan mencatat defisit, menyebabkan ketergantungan pada pasokan dari luar daerah. Oleh karena itu, diperlukan gertam cabai dan bawang merah untuk mengatasi masalah ini.

Pada kegiatan ini juga diberikan bantuan kepada empat kabupaten/kota dengan perhitungan nilai IHK oleh Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan pengetahuan petani serta masyarakat lokal dalam meningkatkan produksi cabai dan bawang merah lokal. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah bibit cabai dan bawang merah lokal yang sesuai dengan kondisi lingkungan Sumatera Selatan.

Ke depannya, KPwBI Provinsi Sumatera Selatan akan terus berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk mengendalikan inflasi agar sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Upaya-upaya tersebut, mencakup strategi 4 K, yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif, serta selaras dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan arahan dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Selanjutnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan KPwBI Provinsi Sumatera Selatan berkomitmen untuk membantu pengembangan klaster cabai dan bawang merah bagi petani guna menahan laju inflasi di Sumatera Selatan.

Kegiatan ini dihadiri secara langsung oleh Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan Edward Candra, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Ricky P. Gozali, Pj. Wali Kota Lubuk Linggau Trisko Defriansyah, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hotikultura Provinsi Sumatera Selatan Bambang Pramono, serta Kelompok Tani di Palembang. Bambang Pramono, dalam sambutannya, menjelaskan bahwa Gertam ini diperlukan karena pada tahun 2023, bawang merah dan cabai mengalami defisit di Sumatera Selatan. 

Bagikan

Related Stories