Dilema Kerja di Tengah Pandemi, Ini Kata Gass Penulis Transforming the Remote Work Experience

Ilustrasi

JAKARTA, WongKito.co – Selama sembilan bulan terakhir, sejumlah pekerja merasa nyaman di era baru kerja jarak jauh.

Waktu perjalanan ke kantor ditukar dengan duduk di sofa, jam kerja yang kaku diganti dengan fleksibilitas yang lebih tinggi.

Namun, saat perusahaan farmasi menunjukkan keberhasilannya memproduksi vaksin Covid-19, beberapa bisnis sekarang menyusun strategi untuk kembali bekerja di kantor.

Dilansir dari Enterprisers Project, data Biro Tenaga Kerja AS menunjukkan sebelum pandemi hanya 8% orang bekerja dari rumah setidaknya satu hari dalam seminggu. Sementara, 2% bekerja dari rumah penuh waktu.

Jumlah itu membengkak menjadi 62% saat pandemi, menurut laporan penelitian Gallup.

Ketika Covid-19 tidak lagi menjadi perhatian, survei PwC mendapati bahwa 72% responden ingin bekerja dari jarak jauh setidaknya dua hari seminggu. Sementara, sepertiga lebih memilih untuk tidak pernah kembali ke kantor.

“Bekerja dari jarak jauh benar-benar berhasil bagi banyak orang. Mereka merasa lebih produktif, lebih fokus, dan secara keseluruhan lebih bahagia,” kata Melanie Gass, penulis Transforming the Remote Work Experience.

Bagaimana jika perusahaan ingin Anda segera kembali ke kantor, padahal Anda tetap ingin bekerja dari rumah? Sejumlah ahli menawarkan enam tips berikut untuk membantu Anda mencapai tujuan Anda.

Pahami Alasan

Ketika tempat kerja tiba-tiba menjadi jauh, banyak manajer ditantang. Tidak hanya dengan menavigasi teknologi baru dan belajar untuk bertanggung jawab dari jarak jauh, mereka juga mempelajari keahlian baru untuk mengelola tim secara virtual.

“Masih ada tingkat ketidakamanan terselubung jika tidak bertemu orang secara langsung,” kata Gass.

Menurutnya, beberapa manajer menganggap karyawan lebih akuntabel dan produktif di kantor. Beberapa telah berjuang dengan teknologi baru, lainnya memiliki kekhawatiran dalam mempertahankan budaya perusahaan.

Kumpulkan Bukti Keberhasilan Kerja

Sembilan bulan terakhir telah membuktikan bahwa Anda mampu melakukan tugas Anda dari jarak jauh. Anda perlu mengumpulkan bukti bahwa Anda telah melakukannya dengan cara yang memenuhi atau melebihi harapan.

“Pekerjaan Anda diselesaikan dan disampaikan, dan Anda telah mempertahankan standar kinerja dalam kondisi yang luar biasa,” kata Diane Mulcahy, penulis The Gig Economy.

Dokumentasikan contoh pencapaian dan hasil ini. Misal, Anda dan tim Anda menyelesaikan proyek lebih awal dari yang diharapkan, atau dengan hasil yang melampaui target

Pertajam Capaian Produktivitas

Tiga perempat karyawan melaporkan bahwa mereka mampu mempertahankan atau meningkatkan produktivitas saat bekerja dari jarak jauh. Sangat mudah untuk memahami alasannya.

“Saat Anda memangkas waktu perjalanan, Anda memiliki lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk bekerja,” kata Charley Betzig, direktur pelaksana di perusahaan penelusuran perekrutan Heller Search Associates.

Menurutnya, tidak ada jam ‘libur’ yang sebenarnya di rumah. Anda dapat bangun dari tempat tidur pada jam 6 pagi, mengecek e-mail, dan mengaturnya untuk hari yang akan datang. Hal yang sama dapat Anda lakukan di malam hari setelah anak tidur.

Gass menambahkan, membuktikan peningkatan produktivitas adalah argumen yang meyakinkan. Merinci bagaimana Anda dapat mengerjakan analisis tambahan, mengambil proyek tambahan, atau fokus dengan cara yang tidak dapat Anda lakukan saat berada di kantor.

“Komunikasikan bagaimana Anda menghabiskan waktu yang seharusnya Anda habiskan untuk pergi ke kantor atau pindah dari ruang rapat ke ruang rapat. Mungkin itu memungkinkan Anda untuk fokus pada proyek atau analisis data yang sebelumnya tidak dapat Anda lakukan, “katanya.

Menurutnya, penting untuk menyebutkan tidak hanya pekerjaan tambahan yang dapat Anda selesaikan, tetapi juga pekerjaan yang dapat Anda lakukan lebih cepat.

Sorot Penghematan Biaya

Bekerja dari jarak jauh tidak hanya menghemat uang untuk pengeluaran seperti transportasi, tetapi juga menghemat uang perusahaan. Gass merekomendasikan penelitian tentang potensi penghematan biaya untuk bekerja dari jarak jauh.

“Banyak perusahaan menemukan bahwa mereka menghemat uang dengan bekerja jarak jauh. Mereka menghemat hal-hal seperti biaya data, beralih dari lingkungan lokal ke lingkungan cloud, dan bahkan dalam perampingan ruang kerja, “katanya.

Sempurnakan Rencana Komunikasi

Transisi dari berkolaborasi, mengelola, dan memelihara hubungan di kantor fisik untuk mereplikasi interaksi tersebut di lingkungan virtual tidaklah mudah bagi semua orang.

Itu salah satu alasan umum mengapa perusahaan ingin mempekerjakan kembali karyawannya.

“Sangat penting bagi setiap orang untuk merasa nyaman dengan cara mereka memperhitungkan kehadiran fisik yang tidak mereka miliki secara virtual,” ujar Gass.

Cek bagaimana Anda, manajer Anda, dan tim Anda berkomunikasi. Identifikasi juga bagian-bagian komunikasi yang perlu diperbaiki. Ini juga termasuk menyarankan pertemuan formal tambahan dengan manajer Anda untuk membahas proyek, check-in harian melalui alat perpesanan, atau rehat kopi virtual untuk terhubung kembali secara pribadi.

“Berkomunikasi secara efektif sangat penting, terutama ketika Anda tidak memiliki kehadiran fisik. Membuat rencana untuk menyempurnakan cara Anda melakukannya dapat memberikan tingkat kenyamanan ekstra bagi manajer Anda,” ucap Gass.

Jika Jawabannya “Tidak”, Negosiasilah

Jika perusahaan Anda bersikeras untuk kembali ke kantor, cobalah menegosiasikan persyaratannya. Ini mungkin berarti meminta perpanjangan atau masa percobaan.

Atau berkompromi dengan menggabungkan pekerjaan tatap muka dan jarak jauh, dengan rencana untuk meninjau kembali pengaturan Anda nantinya.

“Susun rencana Anda, atasi ketidakamanan mereka, dan jelaskan alasan mengapa pekerjaan jarak jauh berhasil,” kata Gass.

 

Bagikan

Related Stories