Ragam
Diskriminasi Upah Pekerja Perempuan di Walt Disney
JAKARTA, Wongkito.co — Diskriminasi upah terjadi pada pekerja perempuan di Walt Disney California. Upah pekerja kaum perempuan US$150 juta ini lebih rendah di bandingkan laki-laki.
selama periode april 2015 sampai desember 2022, upah kaum perempuan dibayar lebih rendah 2 persen. Dimana hal ini memicu protes terhadap upah yang lebih rendah.
Hal itu merujuk analisis data sumber daya manusia Disney yang dilakukan profesor dan ekonom tenaga kerja dari University of California Irvine, David Neumark. Pembayaran yang lebih rendah kepada pekerja perempuan di California melanggar Undang-Undang Pengupahan Sama dan Undang-Undang Ketenagakerjaan & Perumahan yang Adil negara bagian tersebut.
Dikutip dari Reuters, 3 Juli 2023, gugatan tersebut berupaya meyakinkan hakim untuk mengesahkan gugatan perdata yang mencakup sekitar 12.500 pekerja Disney perempuan purnawaktu yang saat ini menjabat atau pernah menjabat posisi di bawah wakil presiden.
Baca juga
- BPS : Sampai Juni 2023 Inflasi Tercatat 3,52 Persen
- DFSK Resmi Suplai Mobil Listrik ke Pupuk Kaltim
- Pengawasan Pembangunan IKN Melibatkan Para Ahli
Disney Membantah
Sejauh ini Disney menampik temuan yang menyebutkan perusahaan membayar karyawan perempuannya lebih rendah. Penasihat hukum jenderal dan kepala fungsi hukum ketenagekarjaan Disney, Shawna M. Swanson, bahkan menyebut pernyataan penggugat soal kesenjangan upah adalah palsu. “Kami akan membuktikannya lewat proses litigasi,” ujarnya.
Sebagai informasi, gugatan awalnya diajukan LaRonda Rasmussen pada 2019. Hal itu setelah dia mengetahui bahwa enam pekerja laki-laki dengan jabatan yang sama menerima upah yang jauh lebih tinggi. Kebijakan itu termasuk untuk pekerja baru dengan pengalaman beberapa tahun lebih sedikit, yang menerima upah US$20 ribu lebih tinggi.
Kini sembilan pekerja Disney saat ini atau yang pernah bekerja di perusahaan tersebut telah bergabung dalam gugatan. Pengacara para penggugat, Lori Andrus, mengatakan para penggugat sebenarnya menyukai dan peduli dengan Disney. “Mereka hanya ingin dibayar dengan adil,” ujarnya.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Chrisna Chanis Cara pada 03 Jul 2023