Dorong Kewirausahaan Digital Berbasis Gender

Ilustrasi Perempuan Pelaku UMKM (isy)

JAKARTA, WongKito.co - Upaya mendorong memajukan pelaku usaha di era digital dilakukan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) dengan melibatkan mitra kerja dari sektor publik dan swasta, untuk berkomitmen mendukung usaha yang dimiliki perempuan agar diberikan pembinaan secara berkelanjutan sehingga bisnis yang dijalankan dapat berkembang, salah satunya melalui pemanfaatan teknologi digital.

"Kami bekerja sama dengan UN Women, Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK) dan Gojek, berkolaborasi dalam meningkatkan keterampilan perempuan pelaku ekonomi mikro dengan mengoptimalkan platform digital untuk pemasaran produk,” kata Plt. Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat KemenPPPA, Indra Gunawan, dalam siaran pers, Kamis (15/9/2022).

Ia menambahkan teknologi, informasi, dan komunikasi merupakan bagian penting dari proses digitalisasi di Indonesia, namun kita juga melihat banyak perempuan belum mendapatkan akses, khususnya bagi perempuan yang akan memulai bisnisnya.

Karenanya, KemenPPPA berkolaborasi dengan berbagai sektor untuk meningkatkan para wirausaha perempuan yang merasa bisnisnya stagnan dan mengarahkan pada keberlanjutan usaha jangka panjang, ujar dia.

Baca Juga:

Pemberdayaan perempuan pelaku usaha adalah suatu hal yang patut didorong bersama karena hal itu adalah kunci kenaikan pendapatan suatu bangsa dan menentukan kemajuan negara.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS, 2021) sebanyak 64,5 persen dari total pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dikelola oleh perempuan.

"Kekinian, kami telah menyusun modul Kewirausahaan Digital Berbasis Gender yang dapat digunakan untuk membantu peningkatan pemberdayaan ekonomi dan sosial budaya bagi perempuan pelaku ekonomi,” kata Indra.

Fasilitator Gojek Wirausaha, Dwinta Mayasari turut membina perempuan pelaku usaha untuk memperluas jangkauan pasar usaha melalui pemasaran digital. Hal itu dapat dilakukan melalui pemasaran di sosial media, email, search engine, aplikasi, program afiliasi hingga mengiklan sesuai dengan target pasar.

Direktur Eksekutif ASPPUK, Emmy Astuti menjelaskan hambatan perempuan dalam mengambangkan usahanya, diantaranya terbatasnya keterampilan digital, hingga hambatan sosial budaya.

Oleh karenanya, pelatihan kewirausahaan berperspektif gender menjadi hal yang penting untuk meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri pelaku wirausaha perempuan.

“Peran ibu-ibu menjalankan usaha di sini bukan hanya untuk membantu perekonomian keluarga, tapi juga menjadi penggerak sosial dan ekonomi di masyarakat, mengurangi pengangguran, menciptakan lapangan pekerjaan, penyumbang devisa negara, mendorong pengarusutamaan gender, hingga mengurangi KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga),” ungkapnya.(ril)


Related Stories