Setara
Dorong Penanggulangan HIV, DPPPA Palembang Realisasikan Kerja Sama Lewat Skema Swakelola Tipe III
PALEMBANG, Wongkito.co - Guna mendorong optimalisasi penanggulangan HIV. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Palembang merealisasikan kerja sama dengana organisasi masyarakat sipil (OMS), Yayasan Intan Maharani (YIM) Palembang dengana skema dana swakelola tipe III.
Kerja sama tersebut sebagai penegasan komitmennya pemkot, untuk memperluas sosialisasi sekaligus menghapus stigma yang masih melekat pada orang dengan HIV.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Palembang, Vivi Novitriani menyampaikan apresiasinya atas terlaksananya kerja sama dengan Yayasan Intan Maharani yang menjadi mitra dalam penanganan HIV.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini dan kerja sama dengan Yayasan Intan Maharani. Sebagai mitra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, terutama dalam penanganan HIV, kami sangat terbantu dengan dukungan rekan-rekan dari yayasan,” ujarnya, Kamis, (18/9/2025).
Baca Juga:
- Yuk Buat Moka Nougat Cake yang Enak
- Harga Pangan Palembang Hari Ini: Cabai Merah Naik Lagi
- Saham BBRI Jadi Favorit Investor Dunia, Target Price Terus Naik
Ia menambahkan, walaupun saat ini dukungan anggaran masih terbatas, pihaknya tetap berkomitmen untuk mendukung kegiatan kolaboratif ini.
“Kami akan terus berupaya mendukung dan jika memungkinkan, ke depan anggarannya akan kami tambah agar kegiatan sosialisasi dan penanganan HIV bisa lebih optimal,” jelasnya.
Fokus Sosialisasi dan Penghapusan Stigma
Program awal yang direncanakan adalah kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanganan HIV yang akan dilakukan bersama Yayasan Intan Maharani. DPPPA menilai pentingnya mengajak masyarakat memahami penyebaran HIV serta cara pencegahannya sejak dini.
“HIV ini bukan lagi hal yang tabu. Masyarakat harus tahu seperti apa HIV dan bagaimana pencegahannya, paling tidak dimulai dari diri sendiri,” tuturnya.
Selain itu, ia menegaskan pentingnya menghapus stigma negatif terhadap orang dengan HIV.
“Masih banyak masyarakat yang menganggap orang dengan HIV sebagai sampah masyarakat. Ini keliru. Mereka punya hak yang sama. Dalam sosialisasi nanti, kami ingin menekankan hal itu agar mereka bisa membangun kepercayaan diri dan tidak tertekan secara psikologis,” katanya.
Ketua YIM, Sahri mengungkapkan sangat berterima kasih karena kerja sama dengan pemkot telah terealisasi, karena sesungguhnya pemerintah tidak bisa bergerak sendiri dalam penanganan HIV.
"Kami berharap Yayasan Insan Maharani dapat lebih maksimal dalam membantu penanganan HIV. Mohon nanti pelaporan dan progres kegiatan disampaikan agar bisa menjadi dasar untuk anggaran berikutnya," kata dia.
Baca Juga:
- Kebijakan Efisiensi Pemerintah, Berdampak pada Program Penanganan HIV di Sumsel, Simak Penjelasannya
- Rentetan Peristiwa September Hitam dalam Sejarah Indonesia
- Harga Bawang Putih di Palembang Hari Ini Naik, Warga Keluhkan Tak Kunjung Turun
Ia berharap langkah ini menjadi awal yang baik untuk semua.
Karena penanggulangan HIV itu, adalah tanggung jawab bersama demi generasi muda yang sehat, ujar dia.
Sementara kegiatan tersebut, juga dihadiri Bappeda, Dinas Kesehatan dan stakeholder lainnya.
Program tersebut didukung oleh The Global Fund, melalui koordinasi Sub Recipient (SR) PKBI DKI Jakarta dan Principal Recipient (PR) Indonesia AIDS Coalition (IAC).(Marshanda)