Ekonomi dan UMKM
Dua Hari Berturut-turut, Karet Sumsel Tembus Rp20 Ribu per Kilogram
PALEMBANG, WongKito.co - Dua hari berturut turut, Kamis kemarin dan Jumat hari ini, harga karet di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami kenaikan yang cukup berarti. Hal ini diakui salah satu dampak pemberlakuan lockdown dua negara produsen karet di ASEAN.
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel, Rudi Arpian menyebutkan, pada Kamis (24/6) kemarin harga indikasi karet Sumsel sebesar Rp 20.043 perkilogram, atau naik Rp 570 perkilogram dari harga Rabu yang dipatok Rp 19.473 perkilogram.
Adapun hari ini Jumat (25/6) naik lagi sebesar Rp 157 per kilogram menjadi Rp 20.200 per kilogram untuk kadar karet kering atau KKK 100%. “Diharapkan harga terus stabil di atas Rp20.200 per kilogram,” kata Rudi, Jumat (25/6).
Kenaikan harga ini menurutnya, tidak terlepas dari kondisi ekonomi di Singapura yang mulai bergeliat menuju normal baru sejak Pemerintah Singapura mencabut lockdown. Masyarakat Singapura sekarang bisa beraktifitas kembali.
“Tapi, kondisi ini tidak dapat diprediksi dapat bertahan berapa lama karena Malaysia juga saat ini ada kemungkinan memperpanjang kebijakan lockdown lantaran target vaksinasi Covid-19 tidak tercapai,” ulasnya.
Bagi Petani Karet Sumatera Selatan, tambah Rudi, kondisi ini tentu menjadi kesempatan untuk memperbaiki mutu karet, agar KKK meningkat dan harga karet pun akan terus terdongkrak. Apalagi pemerintah saat ini berupaya menyeragamkan bahan pembeku karet sesuai anjuran dengan memberikan bantuan bahan pembeku kepada seluruh UPPB yang ada di Sumsel. (tri)