Efektif Bantu Pemantauan Biodiversitas, Belantara Foundation Gelar Pelatihan SMART Patrol

Training-Webinar SMART Patrol digelar hybrid terpusat di Auditorium Gedung Rektorat Universitas Pakuan, Bogor. (ist/BelantaraFoundation)

PALEMBANG, WongKito.co - SMART Patrol sebagai sistem monitoring dan basis data kondisi biodiversitas diakui cukup efektif untuk pengelolaan taman nasional. Keunggulan dari patroli pintar ini pun diperkenalkan kepada berbagai pihak dalam training-webinar yang digelar Belantara Foundation, Kamis (23/02/23).

Kegiatan yang digelar hybrid ini berkolaborasi dengan Prodi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan, LPPM Universitas Pakuan, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas, dan Forum HarimauKita.

“Di momen ini kami mengenalkan serta menunjukkan keunggulan alat atau sistem monitoring biodiversitas yang efektif dan mengadopsi manajemen adaptif kepada mahasiswa, praktisi, jurnalis, pemerintah, dan sektor swasta yang berminat untuk mengaplikasikannya di lapangan,” kata Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dolly Priatna dalam keterangannya.

Dolly yang juga Ketua LPPM Universitas Pakuan menyebutkan, diperlukan kolaborasi para pihak dalam upaya perlindungan dan pemantauan biodiversitas yang menjadi kekayaan bumi Indonesia. Sebab, Indonesia memiliki endemisitas jenis satwa liar tertinggi di dunia untuk kelas seperti burung, mamalia, reptil, dan amfibi. Satwa liar endemis Indonesia diperkirakan berjumlah 270 jenis mamalia, 386 jenis burung, 328 jenis reptil, 204 jenis amfibi.

Satwa liar memiliki peran ekologis penting di kawasan hutan, antara lain membantu penyebaran biji tanaman untuk regenerasi hutan, membantu proses penyerbukan bunga secara alami, dan mempertahankan keseimbangan rantai makanan. Namun, keberadaan satwa liar tersebut di ekosistem tidak luput dari ancaman kepunahan. Ancaman terbesar keberadaan satwa liar di ekosistem disebabkan oleh hilangnya habitat.

Metode Spatial Monitoring and Reporting Tool (SMART) hadir dan memberikan harapan baru bagi terlestarikannya keanekaragaman hayati yang ada di negara kita.

“Belantara Foundation berharap pelatihan SMART Patrol ini dapat memberikan motivasi dan inspirasi tentang praktik terbaik dalam upaya perlindungan dan pemantauan biodiversitas yang efektif,” ujar Dolly.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat, Haidir mengatakan, pengelolaan dan memperbarui data kondisi kawasan hutan dan biodiversitas merupakan bagian yang penting dalam pengelolaan taman nasional. Dengan sistem monitoring dan basis data yang baik, dapat menjadi refleksi dan memberikan masukan dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan.

“Sistem SMART relatif mudah untuk dipergunakan dan direkomendasikan sebagai salah satu skema dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi,” ulas Haidir.

Ketua Forum HarimauKita, Erni Suyanti mengatakan, SMART merupakan salah satu alat yang mudah dan murah untuk digunakan sebagai alat pengumpulan, penyimpanan, dan analisa data biodiversitas. Sebagai alat yang tidak berbayar (gratis), SMART memberikan paket lengkap untuk dapat digunakan dalam memperkuat pengelolaan data bodiversitas dengan baik.

“Forum HarimauKita siap berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait pengelolaan data yang baik, terutama data monitoring harimau dan ancamannya, agar kualitas dan pengelolaan data biodiversitas semakin maju,” Erni. (*)

Editor: Redaksi Wongkito

Related Stories