Ekonomi dan UMKM
Emas dan Bitcoin Jadi Investasi Menjanjikan
JAKARTA - Harga emas dan bitcoin mengalami kenaikan yang signifikan berkat preferensi investor terhadap aset aman. Hal itu ditambah dengan ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS.
Harga emas internasional melampaui US$2.100 (2,7 juta won) per ons pada 3 Desember 2023, mencapai rekor tertinggi yang terjadi hanya beberapa hari setelah rekor sebelumnya sebesar US$2.075,09 pada 1 Desember 2023.
Harga bitcoin melampaui 55 juta won pada hari Selasa, dalam waktu kurang dari setengah hari setelah melampaui 53 juta won. Nilainya naik 11% dalam lima hari pertama bulan Desember.
Baca juga:
- Cek Yuk Daftar Kereta Api Terfavorit Periode Nataru 2023/2024
- Oseng Cumi Hitam Pedas Berkuah yang Nikmat
- Kolaborasi dengan Arkom, Prodi Arsitektur Unsri Ajak Mahasiswa Bangun Urban Kampung
Robert Kiyosaki, penulis buku terlaris dunia Rich Dad and Poor Dad baru-baru ini merekomendasikan pembelian kedua aset tersebut. Ia mengatakan ekonomi Amerika Serikat (AS) menghadapi depresi dan risiko perang, dan jutaan orang akan mengalami kesulitan di masa depan. “Kita perlu melindungi diri dari inflasi melalui emas, perak, dan bitcoin,” ujarnya, dilansir dari The Korea Times, Selasa, 5 Desember 2023.
Pada bulan Oktober, Kiyosaki mengatakan harga emas akan segera mencapai US$2.100, sebelum naik lebih jauh ke US$3.700 dalam waktu dekat. Pada bulan Agustus, dia memperkirakan bahwa bitcoin akan mencapai US$100.000, mengingat masalah geopolitik yang mengancam kemakmuran global.
Peneliti Sekuritas Daishin Choi Jin-young mengatakan penundaan penurunan suku bunga AS, seperti yang tersirat pada titik plot FOMC, akan mendorong harga emas menjadi US$2.150 per ons pada paruh kedua tahun depan.
“Emas lebih positif untuk lindung nilai risiko. Kinerja pasar kerja AS yang buruk akan memicu kesengsaraan resesi. Inilah sebabnya mengapa aset yang aman akan lebih menarik selama beberapa kuartal ke depan.”
Peneliti Investasi & Sekuritas, Shinhan Lim Hwan-yeol, mengatakan harga emas diperkirakan akan melebihi $2.000 per ons. “Suku bunga diperkirakan akan terus menurun menjelang pertemuan Federal Open Market Committee AS pada bulan Desember,” katanya. “Faktor-faktor perlambatan ekonomi tetap ada. Pelonggaran isu geopolitik akan membatasi tingkat kenaikan harga,” sambung dia.
CEO Galaxy Digital Michael Novogratz mengatakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Bloomberg, bitcoin akan mencapai puncaknya tahun depan karena miliaran dolar mengalir masuk, didorong oleh peluncuran dana spot exchange-traded fund (ETF) aset digital. “The Fed akan mendukung ini dengan memangkas suku bunga,” ujarnya.
Markus Thielen, kepala Riset & Strategi di Matrixport, platform layanan keuangan aset digital all-in-one, mengatakan satu-satunya tahun di mana harga bitcoin turun setelah sinyal efek Januari dipicu adalah pada tahun 2014 ketika harga mencapai puncak pasar bullish.
“Pemacu pasar bullish tahun 2023 dapat dengan mudah menjadi siklus pemotongan bitcoin yang diharapkan pada Maret 2024, yang cenderung sangat bullish untuk harga kripto,” katanya dalam sebuah laporan.
“Oleh karena itu, ada probabilitas statistik tinggi bahwa harga bitcoin bisa melipatgandakan nilainya dari sekarang hingga akhir tahun, membawa harga menjadi US$45.000 menjelang Natal 2023.”
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 05 Dec 2023