Emiten Kelapa Sawit Pulau Subur (PTPS) Agendakan RUPST di Akhir Desember 2023

Nampak seorang petani tengah melakukan panen tanaman kelapa sawit di kawasan Bogor Jawa Barat, Kamis 28 Mei 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA – Emiten perkebunan kelapa sawit PT Pulau Subuk Tbk (PTPS) siap menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Agenda besar ini bertujuan untuk meminta persetujuan terkait rencana pembagian dividen interim tahun buku 2023.

Presiden Direktur PTPS Felix Safei menyampaikan rencana penggunaan sebagian laba bersih tahun buku 2023 untuk pembagian dividen interim telah mendapatkan persetujuan pula dari Dewan Komisaris PTPS. 

“Rencana final pembagian dividen Tahun Buku 2023 ini akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan pada 30 Desember 2023,” ujar Felix dalam keterangan resmi, pada Selasa, 12 Desember 2023. 

Baca juga:

Felix menyatakan bahwa pembagian dividen interim terkait erat dengan pencapaian kinerja keuangan perusahaan yang berhasil mempertahankan pertumbuhan dan cenderung mengalami peningkatan.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa saat ini emiten kelapa sawit yang berkantor di Palembang initengah menikmati bulan madu atas dampak positif dari kenaikan harga dan permintaan untuk kelapa sawit dan produk turunannya.

Ia menjabarkan selama sembilan bulan pertama tahun ini atau per kuartal III-2023, PTPS berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp 21,8 miliar atau meningkat 3,8% Year-onYear (YoY).

Secara historis, kinerja penjualan dan laba PTPS berada dalam tren positif dan bertumbuh dalam lima tahun terakhir ini. “Ke depannya kinerja operasional maupun kinerja keuangan PTPS akan jauh lebih baik seiring dengan beroperasinya pabrik baru kami di akhir tahun depan,” ujarnya.

Menurut Felix, saat ini pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 10 ton per jam di Banyuasin, Sumatera Selatan, sudah mencapai tahap penyelesaian perizinan. Bahkan, dia menyatakan bahwa PTPS sedang fokus dalam pemilihan kontraktor atau vendor mesin untuk pabrik tersebut, dan diperkirakan PKS akan mulai beroperasi pada kuartal I 2025.

Selain itu, PTPS memiliki rencana untuk mengakuisisi lahan baru guna memperluas area perkebunan kelapa sawit. Saat ini, total luas izin lokasi perseroan mencapai 1.180,39 hektare dengan luas area yang sudah ditanami mencapai 1.090,64 hektare.

Berdasarkan data IDX Mobile pada Selasa, 12 Desember 2023, pukul 14.28 WIB, saham PTPSdiperdangangan hari ini mengalami penurunan sebesar 1,62% menjadi Rp182 per saham dari harga pembukaan Rp185 per saham. Tercatat, rentang pergerakan harga saham berada di kisaran Rp180 hingga Rp190 per saham.

Sementara itu terkait frekuensi transaksi saham PTPS mencapai 1.6 ribu dengan volume perdagangan mencapai 19.7 juta lembar saham. Selama sesi tersebut, nilai transaksi (turnover) dari emiten kelapa sawit ini mencapai Rp3,66 miliar dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp394,5 miliar.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 12 Dec 2023 

Bagikan

Related Stories